يُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُسَارِعُوْنَ فِى الْخَيْرٰتِۗ وَاُولٰۤىِٕكَ مِنَ الصّٰلِحِيْنَ
yu’minūna billāhi wal-yaumil-ākhiri wa ya’murūna bil-ma‘rūfi wa yanhauna ‘anil-munkari wa yusāri‘ūna fil-khairāt(i), wa ulā’ika minaṣ-ṣāliḥīn(a).
Mereka beriman kepada Allah dan hari akhir, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar dan bersegera (mengerjakan) berbagai kebajikan. Mereka termasuk orang-orang saleh.
Audio Ali ‘Imran Ayat 114
Tafsir Surat Ali ‘Imran Ayat 114
Orang-orang yang Beriman dengan Benar
Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir dengan iman yang benar, menunjukkan perilaku yang baik. Mereka selalu menyuruh orang lain untuk berbuat yang baik dan mencegah mereka dari perbuatan yang tidak baik. Mereka juga bersegera melakukan kebajikan dan tidak menunda-nunda.
Orang-orang seperti ini termasuk orang-orang saleh, yaitu orang yang baik dan mengajak orang lain untuk berbuat baik. Mereka adalah orang-orang yang beruntung dan mendapat rida Allah.
Orang-orang yang Beriman dengan Sungguh-sungguh
Orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat dengan iman yang sungguh-sungguh, tidak dicampur dengan kemunafikan. Beriman kepada Allah berarti percaya pada hal-hal yang wajib diimani dan dipercayai, seperti beriman kepada malaikat, para rasul, kitab-kitab samawi, qada dan qadar, dan lain-lain.
Beriman kepada hari akhirat berarti menjauhi segala macam maksiat karena yakin bahwa mereka akan dihukum di hari kemudian jika berbuat maksiat di dunia. Mereka melakukan kebajikan karena mengharapkan pahala dan keridaan Allah.
Setelah mereka menyempurnakan diri dengan sifat-sifat dan amal perbuatan yang baik, mereka juga berusaha untuk menyelamatkan orang lain dari kesesatan. Mereka membimbing orang lain ke jalan kebaikan dengan menyuruh berbuat yang baik (amar makruf) dan mencegah mereka dari perbuatan yang dilarang agama dengan menyuruh meninggalkan yang mungkar.
Selanjutnya, mereka secara bersama-sama dan berlomba-lomba mengadakan pelbagai kebajikan. Karena mereka telah memiliki sifat-sifat mulia dan amal baik, Allah memasukkan mereka kepada golongan orang yang saleh.
Gambar Surat Ali Imran Ayat 114
Asbabun Nuzul Quran Surat Ali 'Imran
Surah Ali Imran (bahasa Arab: آل عمران) , Āli-'Imrān, "Keluarga 'Imran") adalah surah ke-3 Al-Qur'an. Surah ini adalah salah satu surah Madaniyah.
Asbabun Nuzul (سباب النزول) secara harfiah berarti sebab-sebab turunnya (wahyu). Istilah ini merujuk pada peristiwa atau kejadian yang melatarbelakangi turunnya ayat-ayat tertentu di dalam Al-Qur'an.
Surat Ali Imran adalah surat ke-3 dalam Al-Qur'an, yang terdiri dari 200 ayat. ) Membaca surat ini akan membuka jendela untuk memahami maknanya sekaligus hikmah di baliknya Ada beberapa sebab turunnya surat Ali 'Imran yang diidentifikasi oleh para ahli tafsir.
Tujuan Penulisan
Surat Ali Imran ditulis untuk memberikan bimbingan kepada umat Islam pada masa itu dan untuk seluruh umat manusia, baik pada masa lalu maupun masa yang akan datang.
Surat ini memberikan petunjuk yang jelas mengenai ajaran Islam serta memberikan pemahaman tentang keyakinan, prinsip-prinsip moral, dan pedoman hukum bagi umat Islam.
Selain itu juga memperkuat iman para sahabat Nabi Muhammad SAW dengan mengingatkan mereka tentang keesaan Allah SWT, sifat-sifat-Nya yang sempurna, dan kekuatan-Nya yang tak tertandingi.
Kapan Surat Ini Ditulis?
Surat Ali Imran diturunkan pada tahun 9 Hijriyah di Kota Madinah sehingga masuk dalam golongan Surat Madaniyyah.
Surat Ali Imran diturunkan pada periode awal dakwah Islam, di kota Mekah dan Madinah, sekitar tahun 620-623 Masehi, saat Nabi Muhammad ﷺ dan para sahabatnya sedang menghadapi tantangan besar dari musuh-musuh Islam.
Meski ada perbedaan tapi sebagian besar ulama berpendapat bahwa surat ini diturunkan secara bertahap di Madinah setelah hijrahnya Nabi Muhammad SAW (Nabi Muhammad) dari Mekkah.
Siapa yang Menulis Surat Ini?
Surat Ali Imran, seperti seluruh Al-Qur'an, diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW (Nabi Muhammad) melalui perantara malaikat Jibril AS.
Oleh karena itu, Nabi Muhammad ﷺ bukanlah penulis Al-Qur'an, tetapi penerima wahyu.
Tujuan Turun Surat Ali Imran
Surat Ali Imran turun sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh umat Islam serta dalam konteks peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa itu.
Salah satu tujuan utama turunnya surat ini adalah untuk memberikan dorongan dan semangat kepada kaum Muslimin yang tengah menghadapi cobaan dan tantangan dalam menyebarkan ajaran Islam di tengah-tengah perlawanan dan penindasan dari pihak musuh.
Surat Ali Imran juga diturunkan untuk menjawab berbagai pertanyaan dan perdebatan yang muncul dari para ahli kitab, seperti Yahudi dan Nasrani, terkait dengan kenabian Nabi Muhammad SAW (Nabi Muhammad) dan kebenaran Islam.
Dengan demikian, Asbabun Nuzul Quran Surat Ali Imran memberikan kita pemahaman yang lebih dalam tentang konteks dan tujuan turunnya surat tersebut, serta pentingnya pesan-pesan yang terkandung di dalamnya bagi umat Islam pada masa lalu maupun masa kini.