اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ جَاهَدُوْا مِنْكُمْ وَيَعْلَمَ الصّٰبِرِيْنَ
am ḥasibtum an tadkhulul-jannata wa lammā ya‘lamillāhul-lażīna jāhadū minkum wa ya‘lamaṣ-ṣābirīn(a).

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antara kamu, dan belum nyata orang-orang yang sabar.

Audio Q.S. Ali ‘Imran Ayat 142

Tafsir Surat Ali ‘Imran Ayat 142

Setelah Nabi Muhammad SAW mengetahui bahwa kaum Quraisy telah mempersiapkan pasukan besar untuk menyerang kaum Muslimin sebagai balasan atas kekalahan mereka di Perang Badar, beliau mengadakan musyawarah dengan para sahabat. Mereka berdiskusi tentang apakah sebaiknya bertahan di Madinah atau keluar untuk bertempur. Meski Nabi lebih memilih untuk bertahan, beliau mengikuti pendapat mayoritas yang ingin menyerang musuh di luar kota.

Akhirnya, Nabi memimpin pasukan yang terdiri dari 1.000 orang untuk melawan Quraisy yang jumlahnya lebih dari 3.000. Meskipun awalnya Muslimin hampir meraih kemenangan, situasi berubah menjadi kekalahan karena kurangnya kesabaran dalam mengikuti perintah Nabi. Banyak yang gugur dan ada juga yang melarikan diri.

Bahkan tersebar kabar bahwa Nabi telah terbunuh. Di antara para syuhada yang gugur adalah sahabat-sahabat dekatnya seperti Abu Dujanah, Thalhah bin Ubaidillah, dan Ummu ‘Imarah, yang berkorban untuk melindungi Nabi. Paman Nabi, Hamzah bin Abdul Muthalib, juga terbunuh dalam pertempuran ini.

Dalam surat Ali Imran ayat 142, Allah mengingatkan, “Apakah kamu mengira akan masuk surga, padahal belum jelas siapa di antara kamu yang berjihad dan bersabar?” Ini adalah teguran kepada sebagian Muslimin yang awalnya bersemangat untuk berperang. Mereka berjanji akan berjuang seperti pahlawan di Perang Badar.

Namun, saat menghadapi situasi sulit, banyak yang kehilangan semangat dan tidak dapat memenuhi janji mereka. Hanya segelintir yang tetap berjuang dengan semangat tinggi, berkat keyakinan dan keimanan yang kuat. Mereka inilah yang menjadi pembela Nabi dan pembela Islam.

Gambar Surat Ali Imran Ayat 142

Ali 'Imran Ayat 142

Asbabun Nuzul Quran Surat Ali 'Imran

Surah Ali Imran (bahasa Arab: آل عمران) , Āli-'Imrān, "Keluarga 'Imran") adalah surah ke-3 Al-Qur'an. Surah ini adalah salah satu surah Madaniyah.

Asbabun Nuzul (سباب النزول) secara harfiah berarti sebab-sebab turunnya (wahyu). Istilah ini merujuk pada peristiwa atau kejadian yang melatarbelakangi turunnya ayat-ayat tertentu di dalam Al-Qur'an.

Surat Ali Imran adalah surat ke-3 dalam Al-Qur'an, yang terdiri dari 200 ayat. ) Membaca surat ini akan membuka jendela untuk memahami maknanya sekaligus hikmah di baliknya Ada beberapa sebab turunnya surat Ali 'Imran yang diidentifikasi oleh para ahli tafsir.

Tujuan Penulisan 

Surat Ali Imran ditulis untuk memberikan bimbingan kepada umat Islam pada masa itu dan untuk seluruh umat manusia, baik pada masa lalu maupun masa yang akan datang.

Surat ini memberikan petunjuk yang jelas mengenai ajaran Islam serta memberikan pemahaman tentang keyakinan, prinsip-prinsip moral, dan pedoman hukum bagi umat Islam.

Selain itu juga memperkuat iman para sahabat Nabi Muhammad SAW dengan mengingatkan mereka tentang keesaan Allah SWT, sifat-sifat-Nya yang sempurna, dan kekuatan-Nya yang tak tertandingi.

Kapan Surat Ini Ditulis?

Surat Ali Imran diturunkan pada tahun 9 Hijriyah di Kota Madinah sehingga masuk dalam golongan Surat Madaniyyah.

Surat Ali Imran diturunkan pada periode awal dakwah Islam, di kota Mekah dan Madinah, sekitar tahun 620-623 Masehi, saat Nabi Muhammad ﷺ dan para sahabatnya sedang menghadapi tantangan besar dari musuh-musuh Islam.

Meski ada perbedaan tapi sebagian besar ulama berpendapat bahwa surat ini diturunkan secara bertahap di Madinah setelah hijrahnya Nabi Muhammad SAW (Nabi Muhammad) dari Mekkah.

Siapa yang Menulis Surat Ini?

Surat Ali Imran, seperti seluruh Al-Qur'an, diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW (Nabi Muhammad) melalui perantara malaikat Jibril AS.

Oleh karena itu, Nabi Muhammad ﷺ bukanlah penulis Al-Qur'an, tetapi penerima wahyu.

Tujuan Turun Surat Ali Imran

Surat Ali Imran turun sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh umat Islam serta dalam konteks peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa itu.

Salah satu tujuan utama turunnya surat ini adalah untuk memberikan dorongan dan semangat kepada kaum Muslimin yang tengah menghadapi cobaan dan tantangan dalam menyebarkan ajaran Islam di tengah-tengah perlawanan dan penindasan dari pihak musuh.

Surat Ali Imran juga diturunkan untuk menjawab berbagai pertanyaan dan perdebatan yang muncul dari para ahli kitab, seperti Yahudi dan Nasrani, terkait dengan kenabian Nabi Muhammad SAW (Nabi Muhammad) dan kebenaran Islam.

Dengan demikian, Asbabun Nuzul Quran Surat Ali Imran memberikan kita pemahaman yang lebih dalam tentang konteks dan tujuan turunnya surat tersebut, serta pentingnya pesan-pesan yang terkandung di dalamnya bagi umat Islam pada masa lalu maupun masa kini.

 

Author

Seorang guru honorer yang tak mau naik jabatan PNS. Aktif memberikan edukasi lewat berbagai konten dan forum akademisi sambil berharap mampu merubah tingkat literasi masyarakat Indonesia.Pekerjaan: Influencer Media Sosial dan Tenaga Pengajar (Guru).

Write A Comment