يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اصْبِرُوْا وَصَابِرُوْا وَرَابِطُوْاۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ࣖ
yā ayyuhal-lażīna āmanuṣbirū wa ṣābirū wa rabiṭū, wattaqullāha la‘allakum tufliḥūn(a).

Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.

Audio Q.S. Ali ‘Imran Ayat 200

Tafsir Surat Ali ‘Imran Ayat 200

Tafsir Wajiz

Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah dalam taat kepada Allah dengan meninggalkan perbuatan maksiat dan segala larangan, serta bertobatlah. Kuatkanlah kesabaranmu dalam menghadapi musibah dan tingkah laku orang yang menyakitkan.

Tetaplah bersiap siaga menghadapi musuh-musuh di perbatasan negerimu dengan komitmen di jalan Allah, dan bertakwalah dengan menaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya agar kamu termasuk orang yang beruntung, yakni mendapatkan imbalan yang besar dan abadi atas ketaatan dan kesabaran kalian.

Pada akhir ayat ini, Allah memberikan empat perintah kepada orang mukmin, yaitu bersabar, memperteguh kesabaran, komitmen di jalan Allah, dan bertakwa. Empat hal ini akan mengantarkan seseorang kepada keberuntungan.

Tafsir Tahlili

Setelah membahas berbagai hikmah dan hukum sejak awal surah ini, surah Ali ‘Imran ditutup dengan anjuran agar orang beriman sabar dan tabah melaksanakan perintah Allah, mengatasi semua gangguan dan cobaan, serta menghindari segala larangan-Nya. Khususnya, bersabar dan tabah menghadapi musuh-musuh agama.

Jangan sampai musuh-musuh agama lebih sabar dan tabah daripada kita, sehingga mereka menang. Orang mukmin harus selalu bersiap siaga dengan berbagai cara dan upaya, berjihad, serta menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang dapat mengurangi kewibawaan dan keagungan agama Islam.

Orang mukmin dianjurkan untuk bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benar takwa di mana saja mereka berada. Dengan bekal takwa, segala sesuatu dapat dilakukan dengan baik, diberkahi, dan diridai oleh Allah swt. Barang siapa yang melaksanakan empat anjuran tersebut, pasti akan mendapatkan kemenangan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Gambar Surat Ali Imran Ayat 200

Gambar Surat Ali Imran Ayat 200

Asbabun Nuzul Quran Surat Ali 'Imran

Surah Ali Imran (bahasa Arab: آل عمران) , Āli-'Imrān, "Keluarga 'Imran") adalah surah ke-3 Al-Qur'an. Surah ini adalah salah satu surah Madaniyah.

Asbabun Nuzul (سباب النزول) secara harfiah berarti sebab-sebab turunnya (wahyu). Istilah ini merujuk pada peristiwa atau kejadian yang melatarbelakangi turunnya ayat-ayat tertentu di dalam Al-Qur'an.

Surat Ali Imran adalah surat ke-3 dalam Al-Qur'an, yang terdiri dari 200 ayat. ) Membaca surat ini akan membuka jendela untuk memahami maknanya sekaligus hikmah di baliknya Ada beberapa sebab turunnya surat Ali 'Imran yang diidentifikasi oleh para ahli tafsir.

Tujuan Penulisan 

Surat Ali Imran ditulis untuk memberikan bimbingan kepada umat Islam pada masa itu dan untuk seluruh umat manusia, baik pada masa lalu maupun masa yang akan datang.

Surat ini memberikan petunjuk yang jelas mengenai ajaran Islam serta memberikan pemahaman tentang keyakinan, prinsip-prinsip moral, dan pedoman hukum bagi umat Islam.

Selain itu juga memperkuat iman para sahabat Nabi Muhammad SAW dengan mengingatkan mereka tentang keesaan Allah SWT, sifat-sifat-Nya yang sempurna, dan kekuatan-Nya yang tak tertandingi.

Kapan Surat Ini Ditulis?

Surat Ali Imran diturunkan pada tahun 9 Hijriyah di Kota Madinah sehingga masuk dalam golongan Surat Madaniyyah.

Surat Ali Imran diturunkan pada periode awal dakwah Islam, di kota Mekah dan Madinah, sekitar tahun 620-623 Masehi, saat Nabi Muhammad ﷺ dan para sahabatnya sedang menghadapi tantangan besar dari musuh-musuh Islam.

Meski ada perbedaan tapi sebagian besar ulama berpendapat bahwa surat ini diturunkan secara bertahap di Madinah setelah hijrahnya Nabi Muhammad SAW (Nabi Muhammad) dari Mekkah.

Siapa yang Menulis Surat Ini?

Surat Ali Imran, seperti seluruh Al-Qur'an, diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW (Nabi Muhammad) melalui perantara malaikat Jibril AS.

Oleh karena itu, Nabi Muhammad ﷺ bukanlah penulis Al-Qur'an, tetapi penerima wahyu.

Tujuan Turun Surat Ali Imran

Surat Ali Imran turun sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh umat Islam serta dalam konteks peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa itu.

Salah satu tujuan utama turunnya surat ini adalah untuk memberikan dorongan dan semangat kepada kaum Muslimin yang tengah menghadapi cobaan dan tantangan dalam menyebarkan ajaran Islam di tengah-tengah perlawanan dan penindasan dari pihak musuh.

Surat Ali Imran juga diturunkan untuk menjawab berbagai pertanyaan dan perdebatan yang muncul dari para ahli kitab, seperti Yahudi dan Nasrani, terkait dengan kenabian Nabi Muhammad SAW (Nabi Muhammad) dan kebenaran Islam.

Dengan demikian, Asbabun Nuzul Quran Surat Ali Imran memberikan kita pemahaman yang lebih dalam tentang konteks dan tujuan turunnya surat tersebut, serta pentingnya pesan-pesan yang terkandung di dalamnya bagi umat Islam pada masa lalu maupun masa kini.

 

Author

Seorang guru honorer yang tak mau naik jabatan PNS. Aktif memberikan edukasi lewat berbagai konten dan forum akademisi sambil berharap mampu merubah tingkat literasi masyarakat Indonesia.Pekerjaan: Influencer Media Sosial dan Tenaga Pengajar (Guru).

Write A Comment