قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
qul in kuntum tuḥibbūnallāha fattabi‘ūnī yuḥbibkumullāhu wa yagfir lakum żunūbakum, wallāhu gafūrur raḥīm(un).
Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Tafsir Surat Ali ‘Imran Ayat 31
Berfirmanlah, wahai Rasul Muhammad, kepada orang-orang yang mengaku mencintai Allah, “Jika kalian benar-benar mencintai Allah, hendaklah kalian mengikuti aku, dengan mematuhi segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya yang disampaikan melalui aku, serta melaksanakan sunah-sunahku. Demikianlah Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian.”
Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang terhadap siapa pun yang mengikuti petunjuk Rasul-Nya dan meninggalkan larangan-Nya.
Dalam ayat ini, Allah memerintahkan Nabi untuk menyampaikan kepada orang Yahudi bahwa jika mereka benar-benar taat kepada Allah, mereka harus mengakui kenabian Nabi Muhammad dengan melaksanakan segala yang diwahyukan Allah kepadanya.
Apabila mereka melaksanakannya, Allah akan merestui dan mengampuni segala kesalahan mereka. Mengikuti Rasul dengan sungguh-sungguh, baik dalam keyakinan maupun amal, akan menghapuskan dosa-dosa mereka dan menghilangkan kezaliman yang telah dilakukan sebelumnya.
Ali Imran ayat 31 menegaskan bahwa ucapan mencintai Allah tanpa diiringi tindakan yang sesuai adalah sia-sia. Bagaimana mungkin seseorang mengaku mencintai Allah namun menolak perintah-Nya? Cinta kepada Allah yang sejati adalah dengan mengikuti petunjuk Rasul-Nya.
Rasulullah telah bersabda, “Barangsiapa melakukan sesuatu yang bukan dari ajaran kami, maka perbuatan itu akan ditolak” (HR. al-Bukhari). Barangsiapa mencintai Allah dengan tulus, patuh terhadap-Nya, mengikuti perintah Nabi-Nya, dan berbuat baik, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya.
Asbabun Nuzul Quran Surat Ali 'Imran
Surah Ali Imran (bahasa Arab: آل عمران) , Āli-'Imrān, "Keluarga 'Imran") adalah surah ke-3 Al-Qur'an. Surah ini adalah salah satu surah Madaniyah.
Asbabun Nuzul (سباب النزول) secara harfiah berarti sebab-sebab turunnya (wahyu). Istilah ini merujuk pada peristiwa atau kejadian yang melatarbelakangi turunnya ayat-ayat tertentu di dalam Al-Qur'an.
Surat Ali Imran adalah surat ke-3 dalam Al-Qur'an, yang terdiri dari 200 ayat. ) Membaca surat ini akan membuka jendela untuk memahami maknanya sekaligus hikmah di baliknya Ada beberapa sebab turunnya surat Ali 'Imran yang diidentifikasi oleh para ahli tafsir.
Tujuan Penulisan
Surat Ali Imran ditulis untuk memberikan bimbingan kepada umat Islam pada masa itu dan untuk seluruh umat manusia, baik pada masa lalu maupun masa yang akan datang.
Surat ini memberikan petunjuk yang jelas mengenai ajaran Islam serta memberikan pemahaman tentang keyakinan, prinsip-prinsip moral, dan pedoman hukum bagi umat Islam.
Selain itu juga memperkuat iman para sahabat Nabi Muhammad SAW dengan mengingatkan mereka tentang keesaan Allah SWT, sifat-sifat-Nya yang sempurna, dan kekuatan-Nya yang tak tertandingi.
Kapan Surat Ini Ditulis?
Surat Ali Imran diturunkan pada tahun 9 Hijriyah di Kota Madinah sehingga masuk dalam golongan Surat Madaniyyah.
Surat Ali Imran diturunkan pada periode awal dakwah Islam, di kota Mekah dan Madinah, sekitar tahun 620-623 Masehi, saat Nabi Muhammad ﷺ dan para sahabatnya sedang menghadapi tantangan besar dari musuh-musuh Islam.
Meski ada perbedaan tapi sebagian besar ulama berpendapat bahwa surat ini diturunkan secara bertahap di Madinah setelah hijrahnya Nabi Muhammad SAW (Nabi Muhammad) dari Mekkah.
Siapa yang Menulis Surat Ini?
Surat Ali Imran, seperti seluruh Al-Qur'an, diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW (Nabi Muhammad) melalui perantara malaikat Jibril AS.
Oleh karena itu, Nabi Muhammad ﷺ bukanlah penulis Al-Qur'an, tetapi penerima wahyu.
Tujuan Turun Surat Ali Imran
Surat Ali Imran turun sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh umat Islam serta dalam konteks peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa itu.
Salah satu tujuan utama turunnya surat ini adalah untuk memberikan dorongan dan semangat kepada kaum Muslimin yang tengah menghadapi cobaan dan tantangan dalam menyebarkan ajaran Islam di tengah-tengah perlawanan dan penindasan dari pihak musuh.
Surat Ali Imran juga diturunkan untuk menjawab berbagai pertanyaan dan perdebatan yang muncul dari para ahli kitab, seperti Yahudi dan Nasrani, terkait dengan kenabian Nabi Muhammad SAW (Nabi Muhammad) dan kebenaran Islam.
Dengan demikian, Asbabun Nuzul Quran Surat Ali Imran memberikan kita pemahaman yang lebih dalam tentang konteks dan tujuan turunnya surat tersebut, serta pentingnya pesan-pesan yang terkandung di dalamnya bagi umat Islam pada masa lalu maupun masa kini.