اِذْ قَالَتِ الْمَلٰۤىِٕكَةُ يٰمَرْيَمُ اِنَّ اللّٰهَ يُبَشِّرُكِ بِكَلِمَةٍ مِّنْهُۖ اسْمُهُ الْمَسِيْحُ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ وَجِيْهًا فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ وَمِنَ الْمُقَرَّبِيْنَۙ
iż qālatil-malā’ikatu yā maryama innallāha yubasysyiruki bikalimatim minhusmuhul-masīḥu ‘īsabnu maryama wajīhan fid-dun-yā wal-ākhirati wa minal-muqarrabīn(a).
(Ingatlah), ketika para malaikat berkata, “Wahai Maryam! Sesungguhnya Allah menyampaikan kabar gembira kepadamu tentang sebuah kalimat (fir-man) dari-Nya (yaitu seorang putra), namanya Al-Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat, dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),
Audio Q.S. Ali ‘Imran Ayat 45
Tafsir Surat Ali ‘Imran Ayat 45
Ayat 45 Surat Ali Imran membawa kabar gembira tentang kelahiran Nabi Isa ‘Alaihissalam, putra Maryam, yang diiringi dengan berbagai keistimewaan dan kemuliaan.
Ayat ini diawali dengan seruan para malaikat kepada Maryam, menyampaikan kabar gembira dari Allah SWT tentang kelahiran seorang anak laki-laki yang istimewa. Anak tersebut bernama Isa Al-Masih, putra Maryam, yang akan menjadi pemuka di dunia dan di akhirat, serta termasuk orang-orang yang didekatkan kepada Allah SWT.
Menurut tafsir resmi dari Kementerian Agama Republik Indonesia, ayat ini mengandung beberapa makna penting:
- Kabar Gembira Kelahiran Nabi Isa – Kelahiran Nabi Isa ‘Alaihissalam merupakan kabar gembira bagi umat manusia, karena beliau membawa risalah Allah SWT untuk keselamatan dan kebahagiaan.
- Keistimewaan Nabi Isa – Ayat ini menyebutkan beberapa keistimewaan Nabi Isa ‘Alaihissalam, yaitu:
- Al-Masih – Gelar ini menunjukkan peran sentral Nabi Isa dalam menyelamatkan umat manusia dari dosa dan membawa mereka kepada Allah SWT.
- Ibnu Maryam – Kelahiran Nabi Isa tanpa ayah melalui mukjizat Allah SWT menjadi bukti kenabiannya.
- Wajihun fid-dunya wal-akhirah – Nabi Isa dikaruniai kemuliaan dan kedudukan tinggi di dunia dan di akhirat.
- Mina al-Muqarrabin – Nabi Isa termasuk orang-orang yang didekatkan kepada Allah SWT, menunjukkan ketaatan dan kesalehannya.
- Keterkaitan dengan Nabi Muhammad SAW – Ayat ini diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai bukti kenabiannya dan untuk memperkuat iman para pengikutnya.
Pelajaran Penting:
- Kelahiran Nabi Isa ‘Alaihissalam adalah bukti kasih sayang Allah SWT kepada umat manusia.
- Kita harus beriman kepada kenabian Nabi Isa ‘Alaihissalam dan mengikuti ajarannya.
- Kita harus berusaha untuk menjadi orang-orang yang didekatkan kepada Allah SWT dengan ketaatan dan kesalehan.
- Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir yang diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan risalah-Nya.
Tafsir resmi dari ayat ini menegaskan bahwa Nabi Isa a.s (Yesus) adalah seorang nabi yang istimewa dan diutus oleh Allah SWT untuk membawa petunjuk kepada umat manusia. Gelar “Al-Masih” yang disandangnya menunjukkan bahwa Isa a.s memiliki peran sebagai orang yang diurapi atau disucikan oleh Allah, dengan tugas khusus untuk membawa ajaran yang benar dan memenuhi misi kenabian.
Dalam Islam, Isa a.s dihormati sebagai salah satu nabi besar dan merupakan figur penting yang diberkahi oleh Allah SWT. Ayat ini juga menggarisbawahi bahwa kebesaran Isa a.s tidak hanya terbatas pada kehidupan di dunia ini, tetapi juga di akhirat, dan ia termasuk dalam golongan orang-orang yang sangat dekat dengan Allah SWT.
Dengan demikian, ayat ini menggambarkan penghormatan dan keagungan yang diberikan Allah kepada Nabi Isa a.s, serta peran pentingnya dalam penyebaran ajaran Ilahi dan sebagai teladan bagi umat manusia.
Asbabun Nuzul Quran Surat Ali 'Imran
Surah Ali Imran (bahasa Arab: آل عمران) , Āli-'Imrān, "Keluarga 'Imran") adalah surah ke-3 Al-Qur'an. Surah ini adalah salah satu surah Madaniyah.
Asbabun Nuzul (سباب النزول) secara harfiah berarti sebab-sebab turunnya (wahyu). Istilah ini merujuk pada peristiwa atau kejadian yang melatarbelakangi turunnya ayat-ayat tertentu di dalam Al-Qur'an.
Surat Ali Imran adalah surat ke-3 dalam Al-Qur'an, yang terdiri dari 200 ayat. ) Membaca surat ini akan membuka jendela untuk memahami maknanya sekaligus hikmah di baliknya Ada beberapa sebab turunnya surat Ali 'Imran yang diidentifikasi oleh para ahli tafsir.
Tujuan Penulisan
Surat Ali Imran ditulis untuk memberikan bimbingan kepada umat Islam pada masa itu dan untuk seluruh umat manusia, baik pada masa lalu maupun masa yang akan datang.
Surat ini memberikan petunjuk yang jelas mengenai ajaran Islam serta memberikan pemahaman tentang keyakinan, prinsip-prinsip moral, dan pedoman hukum bagi umat Islam.
Selain itu juga memperkuat iman para sahabat Nabi Muhammad SAW dengan mengingatkan mereka tentang keesaan Allah SWT, sifat-sifat-Nya yang sempurna, dan kekuatan-Nya yang tak tertandingi.
Kapan Surat Ini Ditulis?
Surat Ali Imran diturunkan pada tahun 9 Hijriyah di Kota Madinah sehingga masuk dalam golongan Surat Madaniyyah.
Surat Ali Imran diturunkan pada periode awal dakwah Islam, di kota Mekah dan Madinah, sekitar tahun 620-623 Masehi, saat Nabi Muhammad ﷺ dan para sahabatnya sedang menghadapi tantangan besar dari musuh-musuh Islam.
Meski ada perbedaan tapi sebagian besar ulama berpendapat bahwa surat ini diturunkan secara bertahap di Madinah setelah hijrahnya Nabi Muhammad SAW (Nabi Muhammad) dari Mekkah.
Siapa yang Menulis Surat Ini?
Surat Ali Imran, seperti seluruh Al-Qur'an, diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW (Nabi Muhammad) melalui perantara malaikat Jibril AS.
Oleh karena itu, Nabi Muhammad ﷺ bukanlah penulis Al-Qur'an, tetapi penerima wahyu.
Tujuan Turun Surat Ali Imran
Surat Ali Imran turun sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh umat Islam serta dalam konteks peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa itu.
Salah satu tujuan utama turunnya surat ini adalah untuk memberikan dorongan dan semangat kepada kaum Muslimin yang tengah menghadapi cobaan dan tantangan dalam menyebarkan ajaran Islam di tengah-tengah perlawanan dan penindasan dari pihak musuh.
Surat Ali Imran juga diturunkan untuk menjawab berbagai pertanyaan dan perdebatan yang muncul dari para ahli kitab, seperti Yahudi dan Nasrani, terkait dengan kenabian Nabi Muhammad SAW (Nabi Muhammad) dan kebenaran Islam.
Dengan demikian, Asbabun Nuzul Quran Surat Ali Imran memberikan kita pemahaman yang lebih dalam tentang konteks dan tujuan turunnya surat tersebut, serta pentingnya pesan-pesan yang terkandung di dalamnya bagi umat Islam pada masa lalu maupun masa kini.