وَمُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرٰىةِ وَلِاُحِلَّ لَكُمْ بَعْضَ الَّذِيْ حُرِّمَ عَلَيْكُمْ وَجِئْتُكُمْ بِاٰيَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْۗ فَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوْنِ
wa muṣaddiqal limā baina yadayya minat-taurāti wa li’uḥilla lakum ba‘ḍal-lażī ḥurrima ‘alaikum wa ji’tukum bi’āyatim mir rabbikum, fattaqullāha wa aṭī‘ūn(i).
Dan sebagai seorang yang membenarkan Taurat yang datang sebelumku, dan agar aku menghalalkan bagi kamu sebagian dari yang telah diharamkan untukmu. Dan aku datang kepadamu membawa suatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu. Karena itu, bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.
Audio Q.S. Ali ‘Imran Ayat 50
Tafsir Surat Ali ‘Imran Ayat 50
Ayat 50 Surat Ali Imran melanjutkan misi Nabi Isa ‘Alaihissalam, menjelaskan perannya sebagai pembenarkan kitab Taurat, pembawa keringanan syariat, dan pembawa mukjizat. Mari kita telusuri makna dan tafsir ayat ini lebih dalam:
Nabi Isa ‘Alaihissalam datang untuk membenarkan dan memperkuat ajaran-ajaran yang terdapat dalam Taurat, kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Musa ‘Alaihissalam. Hal ini menunjukkan kesatuan risalah para nabi dan memperkuat keyakinan Bani Israil terhadap kitab suci mereka.
Nabi Isa ‘Alaihissalam juga membawa keringanan dalam beberapa aturan syariat yang sebelumnya diberlakukan kepada Bani Israil. Hal ini dimaksudkan untuk meringankan beban mereka dan menyesuaikan dengan kondisi zaman.
Nabi Isa ‘Alaihissalam datang dengan membawa mukjizat-mukjizat luar biasa, seperti menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati, dan menciptakan burung dari tanah liat. Mukjizat ini menjadi bukti kenabiannya dan memperkuat iman para pengikutnya.
Ayat ini diakhiri dengan seruan kepada Bani Israil untuk bertakwa kepada Allah SWT dan menaati ajaran Nabi Isa ‘Alaihissalam. Ketaatan ini bukan hanya kepada Nabi Isa ‘Alaihissalam, tetapi juga kepada Allah SWT yang telah mengutusnya.
Pelajaran Penting
- Nabi Isa ‘Alaihissalam datang untuk membenarkan dan memperkuat ajaran-ajaran dalam Taurat.
- Beliau juga membawa keringanan dalam beberapa aturan syariat.
- Mukjizat Nabi Isa ‘Alaihissalam menjadi bukti kenabiannya.
- Kita harus bertakwa kepada Allah SWT dan menaati ajaran para nabi-Nya.
- Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir yang diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan risalah-Nya.
Tafsir ini menjelaskan bahwa Nabi Isa datang sebagai penguat bagi apa yang ada di depannya dari Taurat, yaitu kitab suci Yahudi. Dia juga datang untuk mengizinkan beberapa hal yang dilarang atas umatnya, sehingga mereka dapat melakukan beberapa hal yang sebelumnya dilarang.
Isa juga datang dengan tanda dari Tuhan, yaitu sebagai tanda kebenaran dan kekuasaan-Nya. Dia meminta kepada umatnya untuk takut kepada Allah dan taat kepada-Nya, dengan cara mengikuti perintah-perintah-Nya dan meninggalkan larangan-larangan-Nya. Dengan demikian, Isa menunjukkan bahwa dia adalah nabi yang diutus oleh Allah untuk mengajarkan dan mengembalikan umatnya kepada jalan yang benar.
Gambar Surat Ali Imran ayat 50
Asbabun Nuzul Quran Surat Ali 'Imran
Surah Ali Imran (bahasa Arab: آل عمران) , Āli-'Imrān, "Keluarga 'Imran") adalah surah ke-3 Al-Qur'an. Surah ini adalah salah satu surah Madaniyah.
Asbabun Nuzul (سباب النزول) secara harfiah berarti sebab-sebab turunnya (wahyu). Istilah ini merujuk pada peristiwa atau kejadian yang melatarbelakangi turunnya ayat-ayat tertentu di dalam Al-Qur'an.
Surat Ali Imran adalah surat ke-3 dalam Al-Qur'an, yang terdiri dari 200 ayat. ) Membaca surat ini akan membuka jendela untuk memahami maknanya sekaligus hikmah di baliknya Ada beberapa sebab turunnya surat Ali 'Imran yang diidentifikasi oleh para ahli tafsir.
Tujuan Penulisan
Surat Ali Imran ditulis untuk memberikan bimbingan kepada umat Islam pada masa itu dan untuk seluruh umat manusia, baik pada masa lalu maupun masa yang akan datang.
Surat ini memberikan petunjuk yang jelas mengenai ajaran Islam serta memberikan pemahaman tentang keyakinan, prinsip-prinsip moral, dan pedoman hukum bagi umat Islam.
Selain itu juga memperkuat iman para sahabat Nabi Muhammad SAW dengan mengingatkan mereka tentang keesaan Allah SWT, sifat-sifat-Nya yang sempurna, dan kekuatan-Nya yang tak tertandingi.
Kapan Surat Ini Ditulis?
Surat Ali Imran diturunkan pada tahun 9 Hijriyah di Kota Madinah sehingga masuk dalam golongan Surat Madaniyyah.
Surat Ali Imran diturunkan pada periode awal dakwah Islam, di kota Mekah dan Madinah, sekitar tahun 620-623 Masehi, saat Nabi Muhammad ﷺ dan para sahabatnya sedang menghadapi tantangan besar dari musuh-musuh Islam.
Meski ada perbedaan tapi sebagian besar ulama berpendapat bahwa surat ini diturunkan secara bertahap di Madinah setelah hijrahnya Nabi Muhammad SAW (Nabi Muhammad) dari Mekkah.
Siapa yang Menulis Surat Ini?
Surat Ali Imran, seperti seluruh Al-Qur'an, diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW (Nabi Muhammad) melalui perantara malaikat Jibril AS.
Oleh karena itu, Nabi Muhammad ﷺ bukanlah penulis Al-Qur'an, tetapi penerima wahyu.
Tujuan Turun Surat Ali Imran
Surat Ali Imran turun sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh umat Islam serta dalam konteks peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa itu.
Salah satu tujuan utama turunnya surat ini adalah untuk memberikan dorongan dan semangat kepada kaum Muslimin yang tengah menghadapi cobaan dan tantangan dalam menyebarkan ajaran Islam di tengah-tengah perlawanan dan penindasan dari pihak musuh.
Surat Ali Imran juga diturunkan untuk menjawab berbagai pertanyaan dan perdebatan yang muncul dari para ahli kitab, seperti Yahudi dan Nasrani, terkait dengan kenabian Nabi Muhammad SAW (Nabi Muhammad) dan kebenaran Islam.
Dengan demikian, Asbabun Nuzul Quran Surat Ali Imran memberikan kita pemahaman yang lebih dalam tentang konteks dan tujuan turunnya surat tersebut, serta pentingnya pesan-pesan yang terkandung di dalamnya bagi umat Islam pada masa lalu maupun masa kini.