اِنَّ اللّٰهَ رَبِّيْ وَرَبُّكُمْ فَاعْبُدُوْهُ ۗهٰذَا صِرَاطٌ مُّسْتَقِيْمٌ
innallāha rabbī wa rabbukum fa‘budūh(u), hāżā ṣirāṭum mustaqīm(un).
Sesungguhnya Allah itu Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus.”
Audio Q.S. Ali ‘Imran Ayat 51
Tafsir Surat Ali ‘Imran Ayat 51
Ayat 51 Surat Ali Imran merupakan seruan penting dari Nabi Isa ‘Alaihissalam kepada Bani Israil untuk senantiasa beribadah kepada Allah SWT dan mengikuti jalan yang lurus. Mari kita telusuri makna dan tafsir ayat ini lebih dalam:
Ayat ini diawali dengan penegasan bahwa Allah SWT adalah Tuhan bagi Nabi Isa ‘Alaihissalam dan juga Tuhan bagi Bani Israil. Pernyataan ini menunjukkan keesaan Allah SWT dan merupakan inti dari ajaran tauhid.
Nabi Isa ‘Alaihissalam menyerukan kepada Bani Israil untuk beribadah kepada Allah SWT dengan penuh ketulusan dan ketaatan. Ibadah ini bukan hanya ritual, tetapi juga harus tercermin dalam akhlak dan perbuatan mereka.
Ayat ini menunjukkan bahwa jalan yang lurus adalah jalan yang berlandaskan tauhid dan ketaatan kepada Allah SWT. Jalan ini adalah jalan yang membawa kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Pelajaran Penting
- Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah.
- Kita harus beribadah kepada Allah SWT dengan penuh ketulusan dan ketaatan.
- Jalan yang lurus adalah jalan yang berlandaskan tauhid dan ketaatan kepada Allah SWT.
- Pesan ayat ini bersifat universal dan berlaku untuk semua manusia.
Ali Imran ayat 51 mengandung pokok ajaran agama Islam tentang fundamental tauhid, yaitu keyakinan akan keesaan Allah SWT sebagai Rabb dan Tuhan yang harus disembah, serta pentingnya mengikuti jalan-Nya yang lurus. Dengan mematuhi perintah Allah SWT dan meninggalkan larangan-Nya, manusia diharapkan dapat mencapai keberkahan dan ridha-Nya.
Gambar Surat Ali Imran ayat 51
Asbabun Nuzul Quran Surat Ali 'Imran
Surah Ali Imran (bahasa Arab: آل عمران) , Āli-'Imrān, "Keluarga 'Imran") adalah surah ke-3 Al-Qur'an. Surah ini adalah salah satu surah Madaniyah.
Asbabun Nuzul (سباب النزول) secara harfiah berarti sebab-sebab turunnya (wahyu). Istilah ini merujuk pada peristiwa atau kejadian yang melatarbelakangi turunnya ayat-ayat tertentu di dalam Al-Qur'an.
Surat Ali Imran adalah surat ke-3 dalam Al-Qur'an, yang terdiri dari 200 ayat. ) Membaca surat ini akan membuka jendela untuk memahami maknanya sekaligus hikmah di baliknya Ada beberapa sebab turunnya surat Ali 'Imran yang diidentifikasi oleh para ahli tafsir.
Tujuan Penulisan
Surat Ali Imran ditulis untuk memberikan bimbingan kepada umat Islam pada masa itu dan untuk seluruh umat manusia, baik pada masa lalu maupun masa yang akan datang.
Surat ini memberikan petunjuk yang jelas mengenai ajaran Islam serta memberikan pemahaman tentang keyakinan, prinsip-prinsip moral, dan pedoman hukum bagi umat Islam.
Selain itu juga memperkuat iman para sahabat Nabi Muhammad SAW dengan mengingatkan mereka tentang keesaan Allah SWT, sifat-sifat-Nya yang sempurna, dan kekuatan-Nya yang tak tertandingi.
Kapan Surat Ini Ditulis?
Surat Ali Imran diturunkan pada tahun 9 Hijriyah di Kota Madinah sehingga masuk dalam golongan Surat Madaniyyah.
Surat Ali Imran diturunkan pada periode awal dakwah Islam, di kota Mekah dan Madinah, sekitar tahun 620-623 Masehi, saat Nabi Muhammad ﷺ dan para sahabatnya sedang menghadapi tantangan besar dari musuh-musuh Islam.
Meski ada perbedaan tapi sebagian besar ulama berpendapat bahwa surat ini diturunkan secara bertahap di Madinah setelah hijrahnya Nabi Muhammad SAW (Nabi Muhammad) dari Mekkah.
Siapa yang Menulis Surat Ini?
Surat Ali Imran, seperti seluruh Al-Qur'an, diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW (Nabi Muhammad) melalui perantara malaikat Jibril AS.
Oleh karena itu, Nabi Muhammad ﷺ bukanlah penulis Al-Qur'an, tetapi penerima wahyu.
Tujuan Turun Surat Ali Imran
Surat Ali Imran turun sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh umat Islam serta dalam konteks peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa itu.
Salah satu tujuan utama turunnya surat ini adalah untuk memberikan dorongan dan semangat kepada kaum Muslimin yang tengah menghadapi cobaan dan tantangan dalam menyebarkan ajaran Islam di tengah-tengah perlawanan dan penindasan dari pihak musuh.
Surat Ali Imran juga diturunkan untuk menjawab berbagai pertanyaan dan perdebatan yang muncul dari para ahli kitab, seperti Yahudi dan Nasrani, terkait dengan kenabian Nabi Muhammad SAW (Nabi Muhammad) dan kebenaran Islam.
Dengan demikian, Asbabun Nuzul Quran Surat Ali Imran memberikan kita pemahaman yang lebih dalam tentang konteks dan tujuan turunnya surat tersebut, serta pentingnya pesan-pesan yang terkandung di dalamnya bagi umat Islam pada masa lalu maupun masa kini.