اِذْ قَالَ اللّٰهُ يٰعِيْسٰٓى اِنِّيْ مُتَوَفِّيْكَ وَرَافِعُكَ اِلَيَّ وَمُطَهِّرُكَ مِنَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَجَاعِلُ الَّذِيْنَ اتَّبَعُوْكَ فَوْقَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ ۚ ثُمَّ اِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَاَحْكُمُ بَيْنَكُمْ فِيْمَا كُنْتُمْ فِيْهِ تَخْتَلِفُوْنَ
iż qālallāhu yā ‘īsā innī mutawaffīka wa rāfi‘uka ilayya wa muṭahhiruka minal-lażīna kafarū wa jā‘ilul-lażīnattaba‘ūka fauqal-lażīna kafarū ilā yaumil-qiyāmah(ti), ṡumma ilayya marji‘ukum fa aḥkumu bainakum fīmā kuntum fīhi takhtalifūn(a).
(Ingatlah), ketika Allah berfirman, “Wahai Isa! Aku mengambilmu dan mengangkatmu kepada-Ku, serta menyucikanmu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikutimu di atas orang-orang yang kafir hingga hari Kiamat. Kemudian kepada-Ku engkau kembali, lalu Aku beri keputusan tentang apa yang kamu perselisihkan.”
Audio Q.S. Ali ‘Imran Ayat 55
Tafsir Surat Ali ‘Imran Ayat 55
Dalam ayat ini, Al-Quran menjelaskan tentang kemuliaan Isa bin Maryam dan perlindungan yang diberikan Allah terhadapnya dari tipu daya orang-orang kafir. Allah berfirman kepada Isa bahwa Dia akan mengangkatnya ke tempat yang mulia tanpa mengalami kematian, serta menyucikannya dari kefasikan orang-orang yang menentangnya.
Allah juga menjanjikan bahwa pengikut-pengikut Isa yang setia akan tetap teguh dalam agamanya dan menyatakan kebenaran kenabian Isa hingga hari kiamat. Pada akhirnya, Allah akan memutuskan di antara mereka semua tentang Isa dan ajarannya.
Dalam tafsir Tahlili, Allah menegaskan bahwa Dia akan membalas tipu daya orang kafir dengan mengangkat Isa kepada-Nya. Ini merupakan kabar gembira bagi Nabi Isa, bahwa Allah akan menyelamatkannya dari tipu daya mereka dan mengangkatnya ke langit pada akhirnya.
Ketika waktunya tiba, Isa akan turun kembali sebagai seorang hakim yang adil, mengakhiri perang, dan memperbaiki keadaan dunia. Allah juga akan membersihkan Isa dari tuduhan dan celaan yang dilemparkan oleh orang-orang kafir, dan akan meninggikan derajat pengikut-pengikut Isa yang beriman.
Allah menunjukkan bahwa kebenaran akan selalu terbukti, dan Dia akan memutuskan segala perselisihan yang terjadi di antara umat-Nya pada hari kiamat. Ini termasuk perselisihan antara pengikut Isa yang beriman dan orang-orang yang tidak percaya kepadanya. Pengikut Isa yang setia akan diberi kedudukan yang tinggi, sementara orang-orang yang menentangnya akan mendapatkan hukuman yang adil.
Dengan demikian, Al-Quran menggambarkan dengan jelas bahwa Allah melindungi utusan-Nya dan memastikan bahwa kebenaran-Nya tetap terjaga, meskipun dihadapkan dengan tipu daya dan penolakan dari orang-orang yang kafir.
Gambar Surat Ali Imran ayat 55
Asbabun Nuzul Quran Surat Ali 'Imran
Surah Ali Imran (bahasa Arab: آل عمران) , Āli-'Imrān, "Keluarga 'Imran") adalah surah ke-3 Al-Qur'an. Surah ini adalah salah satu surah Madaniyah.
Asbabun Nuzul (سباب النزول) secara harfiah berarti sebab-sebab turunnya (wahyu). Istilah ini merujuk pada peristiwa atau kejadian yang melatarbelakangi turunnya ayat-ayat tertentu di dalam Al-Qur'an.
Surat Ali Imran adalah surat ke-3 dalam Al-Qur'an, yang terdiri dari 200 ayat. ) Membaca surat ini akan membuka jendela untuk memahami maknanya sekaligus hikmah di baliknya Ada beberapa sebab turunnya surat Ali 'Imran yang diidentifikasi oleh para ahli tafsir.
Tujuan Penulisan
Surat Ali Imran ditulis untuk memberikan bimbingan kepada umat Islam pada masa itu dan untuk seluruh umat manusia, baik pada masa lalu maupun masa yang akan datang.
Surat ini memberikan petunjuk yang jelas mengenai ajaran Islam serta memberikan pemahaman tentang keyakinan, prinsip-prinsip moral, dan pedoman hukum bagi umat Islam.
Selain itu juga memperkuat iman para sahabat Nabi Muhammad SAW dengan mengingatkan mereka tentang keesaan Allah SWT, sifat-sifat-Nya yang sempurna, dan kekuatan-Nya yang tak tertandingi.
Kapan Surat Ini Ditulis?
Surat Ali Imran diturunkan pada tahun 9 Hijriyah di Kota Madinah sehingga masuk dalam golongan Surat Madaniyyah.
Surat Ali Imran diturunkan pada periode awal dakwah Islam, di kota Mekah dan Madinah, sekitar tahun 620-623 Masehi, saat Nabi Muhammad ﷺ dan para sahabatnya sedang menghadapi tantangan besar dari musuh-musuh Islam.
Meski ada perbedaan tapi sebagian besar ulama berpendapat bahwa surat ini diturunkan secara bertahap di Madinah setelah hijrahnya Nabi Muhammad SAW (Nabi Muhammad) dari Mekkah.
Siapa yang Menulis Surat Ini?
Surat Ali Imran, seperti seluruh Al-Qur'an, diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW (Nabi Muhammad) melalui perantara malaikat Jibril AS.
Oleh karena itu, Nabi Muhammad ﷺ bukanlah penulis Al-Qur'an, tetapi penerima wahyu.
Tujuan Turun Surat Ali Imran
Surat Ali Imran turun sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh umat Islam serta dalam konteks peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa itu.
Salah satu tujuan utama turunnya surat ini adalah untuk memberikan dorongan dan semangat kepada kaum Muslimin yang tengah menghadapi cobaan dan tantangan dalam menyebarkan ajaran Islam di tengah-tengah perlawanan dan penindasan dari pihak musuh.
Surat Ali Imran juga diturunkan untuk menjawab berbagai pertanyaan dan perdebatan yang muncul dari para ahli kitab, seperti Yahudi dan Nasrani, terkait dengan kenabian Nabi Muhammad SAW (Nabi Muhammad) dan kebenaran Islam.
Dengan demikian, Asbabun Nuzul Quran Surat Ali Imran memberikan kita pemahaman yang lebih dalam tentang konteks dan tujuan turunnya surat tersebut, serta pentingnya pesan-pesan yang terkandung di dalamnya bagi umat Islam pada masa lalu maupun masa kini.