وَاَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ فَيُوَفِّيْهِمْ اُجُوْرَهُمْ ۗ وَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيْنَ
wa ammal-lażīna āmanū wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti fa yuwaffīhim ujūrahum, wallāhu lā yuḥibbuẓ-ẓālimīn(a).
Dan adapun orang yang beriman dan melakukan kebajikan, maka Dia akan memberikan pahala kepada mereka dengan sempurna. Dan Allah tidak menyukai orang zalim.
Audio Q.S. Ali ‘Imran Ayat 57
Tafsir Surat Ali ‘Imran Ayat 57
Al-Quran memberikan penjelasan yang jelas tentang pahala bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti ajaran-ajaran utusan-Nya, termasuk Nabi Isa. Mereka yang mengamalkan kebajikan akan diberi balasan yang sempurna di akhirat, yaitu surga yang indah.
Allah menegaskan bahwa Dia tidak menyukai orang-orang zalim yang melampaui batas dengan menganggap Nabi Isa sebagai Tuhan atau anak Tuhan, suatu keyakinan yang bertentangan dengan kebenaran yang telah Allah tetapkan.
Dalam tafsir Tahlili, Allah menjelaskan bahwa orang-orang yang beriman dan aktif melakukan amal saleh adalah mereka yang mengakui dan membenarkan kenabian Nabi Muhammad, serta mengikuti ajaran Al-Quran dengan sungguh-sungguh. Mereka patuh terhadap segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Allah akan memberikan pahala kepada mereka dengan sepenuhnya tanpa ada kekurangan sedikit pun.
Sebaliknya, mereka yang menolak kebenaran dan melakukan kezaliman terhadap diri sendiri dengan menolak ajaran Allah, tidak akan dicintai oleh-Nya. Mereka akan menghadapi siksaan yang sangat pedih di akhirat sebagai konsekuensi dari perbuatan mereka yang melanggar kebenaran yang telah ditetapkan oleh Allah.
Dengan demikian, Al-Quran menegaskan bahwa keadilan Allah akan terwujud dengan memberikan balasan sesuai dengan amal perbuatan setiap individu. Bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, Allah akan memberikan pahala yang tiada bandingnya, sementara bagi yang zalim dan menentang kebenaran, mereka akan menanggung akibat yang berat di akhirat. Itulah keadilan dan hikmah dari aturan-aturan Allah yang harus dipatuhi oleh seluruh umat manusia.
Gambar Surat Ali Imran ayat 57
Asbabun Nuzul Quran Surat Ali 'Imran
Surah Ali Imran (bahasa Arab: آل عمران) , Āli-'Imrān, "Keluarga 'Imran") adalah surah ke-3 Al-Qur'an. Surah ini adalah salah satu surah Madaniyah.
Asbabun Nuzul (سباب النزول) secara harfiah berarti sebab-sebab turunnya (wahyu). Istilah ini merujuk pada peristiwa atau kejadian yang melatarbelakangi turunnya ayat-ayat tertentu di dalam Al-Qur'an.
Surat Ali Imran adalah surat ke-3 dalam Al-Qur'an, yang terdiri dari 200 ayat. ) Membaca surat ini akan membuka jendela untuk memahami maknanya sekaligus hikmah di baliknya Ada beberapa sebab turunnya surat Ali 'Imran yang diidentifikasi oleh para ahli tafsir.
Tujuan Penulisan
Surat Ali Imran ditulis untuk memberikan bimbingan kepada umat Islam pada masa itu dan untuk seluruh umat manusia, baik pada masa lalu maupun masa yang akan datang.
Surat ini memberikan petunjuk yang jelas mengenai ajaran Islam serta memberikan pemahaman tentang keyakinan, prinsip-prinsip moral, dan pedoman hukum bagi umat Islam.
Selain itu juga memperkuat iman para sahabat Nabi Muhammad SAW dengan mengingatkan mereka tentang keesaan Allah SWT, sifat-sifat-Nya yang sempurna, dan kekuatan-Nya yang tak tertandingi.
Kapan Surat Ini Ditulis?
Surat Ali Imran diturunkan pada tahun 9 Hijriyah di Kota Madinah sehingga masuk dalam golongan Surat Madaniyyah.
Surat Ali Imran diturunkan pada periode awal dakwah Islam, di kota Mekah dan Madinah, sekitar tahun 620-623 Masehi, saat Nabi Muhammad ﷺ dan para sahabatnya sedang menghadapi tantangan besar dari musuh-musuh Islam.
Meski ada perbedaan tapi sebagian besar ulama berpendapat bahwa surat ini diturunkan secara bertahap di Madinah setelah hijrahnya Nabi Muhammad SAW (Nabi Muhammad) dari Mekkah.
Siapa yang Menulis Surat Ini?
Surat Ali Imran, seperti seluruh Al-Qur'an, diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW (Nabi Muhammad) melalui perantara malaikat Jibril AS.
Oleh karena itu, Nabi Muhammad ﷺ bukanlah penulis Al-Qur'an, tetapi penerima wahyu.
Tujuan Turun Surat Ali Imran
Surat Ali Imran turun sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh umat Islam serta dalam konteks peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa itu.
Salah satu tujuan utama turunnya surat ini adalah untuk memberikan dorongan dan semangat kepada kaum Muslimin yang tengah menghadapi cobaan dan tantangan dalam menyebarkan ajaran Islam di tengah-tengah perlawanan dan penindasan dari pihak musuh.
Surat Ali Imran juga diturunkan untuk menjawab berbagai pertanyaan dan perdebatan yang muncul dari para ahli kitab, seperti Yahudi dan Nasrani, terkait dengan kenabian Nabi Muhammad SAW (Nabi Muhammad) dan kebenaran Islam.
Dengan demikian, Asbabun Nuzul Quran Surat Ali Imran memberikan kita pemahaman yang lebih dalam tentang konteks dan tujuan turunnya surat tersebut, serta pentingnya pesan-pesan yang terkandung di dalamnya bagi umat Islam pada masa lalu maupun masa kini.