هُوَ الَّذِيْ يُصَوِّرُكُمْ فِى الْاَرْحَامِ كَيْفَ يَشَاۤءُ ۗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
huwal-lażī yuṣawwirukum fil-arḥāmi kaifa yasyā'(u), lā ilāha illā huwal-‘azīzul-ḥakīm(u).

Dialah yang membentuk kamu dalam rahim menurut yang Dia kehendaki. Tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.

Audio Q.S. Ali ‘Imran Ayat 6

Tafsir Surat Ali ‘Imran Ayat 6

Ayat ini menggambarkan proses penciptaan manusia oleh Allah SWT. Manusia diciptakan dari unsur-unsur tanah (tanah liat), kemudian dari setetes mani (proses pembuahan), dan kemudian Allah menjadikan manusia dalam bentuk pasangan-pasangan (laki-laki dan perempuan). Ini menegaskan bahwa penciptaan manusia adalah bukti kekuasaan dan kebijaksanaan Allah yang tak terbatas.

Proses pembentukan manusia digambarkan “sesuai kehendak-Nya ( كيفَ يَشَاۤءُ)“. Hal ini menunjukkan bahwa Allah SWT memiliki kuasa penuh dalam menentukan jenis kelamin, fisik, dan karakteristik lainnya dari setiap manusia.

Allah menciptakan manusia dalam berbagai bentuk dan perasaan, menunjukkan variasi dan keanekaragaman dalam penciptaan-Nya.

Ayat ini juga menegaskan prinsip tauhid (keesaan Allah). Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, Sang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Ini mengajarkan bahwa Allah adalah satu-satunya sumber kehidupan dan pencipta alam semesta, serta satu-satunya yang berhak menerima ibadah dan pengabdian dari manusia.

  • Tafsir Ibnu Katsir – Beliau menjelaskan bahwa ayat ini menunjukkan kekuasaan Allah SWT yang tiada tandingannya. Dialah yang menciptakan manusia dengan berbagai bentuk dan rupa, tanpa memerlukan bantuan siapapun.
  • Tafsir Al-Muyassar – Tafsir ini menjelaskan bahwa Allah SWT menciptakan manusia dengan bentuk yang sempurna, meskipun prosesnya terjadi di dalam kegelapan rahim.

Dengan demikian, ayat ini mengingatkan manusia akan asal-usul dan kebesaran penciptaan mereka oleh Allah SWT, sambil menekankan prinsip tauhid dan kebijaksanaan-Nya dalam segala aspek penciptaan dan kehidupan manusia. Ini memperkuat keyakinan dalam keesaan Allah dan memotivasi manusia untuk bersyukur, tunduk, dan beribadah kepada-Nya.

Asbabun Nuzul Quran Surat Ali 'Imran

Surah Ali Imran (bahasa Arab: آل عمران) , Āli-'Imrān, "Keluarga 'Imran") adalah surah ke-3 Al-Qur'an. Surah ini adalah salah satu surah Madaniyah.

Asbabun Nuzul (سباب النزول) secara harfiah berarti sebab-sebab turunnya (wahyu). Istilah ini merujuk pada peristiwa atau kejadian yang melatarbelakangi turunnya ayat-ayat tertentu di dalam Al-Qur'an.

Surat Ali Imran adalah surat ke-3 dalam Al-Qur'an, yang terdiri dari 200 ayat. ) Membaca surat ini akan membuka jendela untuk memahami maknanya sekaligus hikmah di baliknya Ada beberapa sebab turunnya surat Ali 'Imran yang diidentifikasi oleh para ahli tafsir.

Tujuan Penulisan 

Surat Ali Imran ditulis untuk memberikan bimbingan kepada umat Islam pada masa itu dan untuk seluruh umat manusia, baik pada masa lalu maupun masa yang akan datang.

Surat ini memberikan petunjuk yang jelas mengenai ajaran Islam serta memberikan pemahaman tentang keyakinan, prinsip-prinsip moral, dan pedoman hukum bagi umat Islam.

Selain itu juga memperkuat iman para sahabat Nabi Muhammad SAW dengan mengingatkan mereka tentang keesaan Allah SWT, sifat-sifat-Nya yang sempurna, dan kekuatan-Nya yang tak tertandingi.

Kapan Surat Ini Ditulis?

Surat Ali Imran diturunkan pada tahun 9 Hijriyah di Kota Madinah sehingga masuk dalam golongan Surat Madaniyyah.

Surat Ali Imran diturunkan pada periode awal dakwah Islam, di kota Mekah dan Madinah, sekitar tahun 620-623 Masehi, saat Nabi Muhammad ﷺ dan para sahabatnya sedang menghadapi tantangan besar dari musuh-musuh Islam.

Meski ada perbedaan tapi sebagian besar ulama berpendapat bahwa surat ini diturunkan secara bertahap di Madinah setelah hijrahnya Nabi Muhammad SAW (Nabi Muhammad) dari Mekkah.

Siapa yang Menulis Surat Ini?

Surat Ali Imran, seperti seluruh Al-Qur'an, diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW (Nabi Muhammad) melalui perantara malaikat Jibril AS.

Oleh karena itu, Nabi Muhammad ﷺ bukanlah penulis Al-Qur'an, tetapi penerima wahyu.

Tujuan Turun Surat Ali Imran

Surat Ali Imran turun sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh umat Islam serta dalam konteks peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa itu.

Salah satu tujuan utama turunnya surat ini adalah untuk memberikan dorongan dan semangat kepada kaum Muslimin yang tengah menghadapi cobaan dan tantangan dalam menyebarkan ajaran Islam di tengah-tengah perlawanan dan penindasan dari pihak musuh.

Surat Ali Imran juga diturunkan untuk menjawab berbagai pertanyaan dan perdebatan yang muncul dari para ahli kitab, seperti Yahudi dan Nasrani, terkait dengan kenabian Nabi Muhammad SAW (Nabi Muhammad) dan kebenaran Islam.

Dengan demikian, Asbabun Nuzul Quran Surat Ali Imran memberikan kita pemahaman yang lebih dalam tentang konteks dan tujuan turunnya surat tersebut, serta pentingnya pesan-pesan yang terkandung di dalamnya bagi umat Islam pada masa lalu maupun masa kini.

 

Author

Seorang guru honorer yang tak mau naik jabatan PNS. Aktif memberikan edukasi lewat berbagai konten dan forum akademisi sambil berharap mampu merubah tingkat literasi masyarakat Indonesia.Pekerjaan: Influencer Media Sosial dan Tenaga Pengajar (Guru).

Write A Comment