يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ لِمَ تَلْبِسُوْنَ الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوْنَ الْحَقَّ وَاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ ࣖ
yā ahlal-kitābi lima talbisūnal-ḥaqqa bil-bāṭili wa taktumūnal-ḥaqqa wa antum ta‘lamūn.
Wahai Ahli Kitab! Mengapa kamu mencampuradukkan kebenaran dengan kebatilan, dan kamu menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahui?
Audio Q.S. Ali ‘Imran Ayat 71
Tafsir Surat Ali ‘Imran Ayat 71
Al-Qur’an menjelaskan sikap penolakan Ahli Kitab terhadap kebenaran yang dibawa oleh Rasulullah Muhammad saw. Ayat ini menyoroti perilaku buruk mereka yang mencampuradukkan kebenaran yang dibawa oleh para nabi dan rasul dengan kebatilan.
Allah menegur Ahli Kitab, baik Yahudi maupun Nasrani, karena menutup-nutupi beberapa firman Allah yang terdapat dalam Taurat dan Injil dengan perkataan-perkataan buatan mereka sendiri. Mereka juga menyembunyikan kebenaran tentang kenabian Muhammad yang sebenarnya telah mereka ketahui, sementara mereka tahu bahwa akibat dari perbuatan itu adalah siksa yang sangat pedih.
Tafsir dari Ibnu Ishaq melalui Ibnu Abbas menggambarkan percakapan antara beberapa tokoh Ahli Kitab yang merencanakan untuk memanipulasi keyakinan umat Islam dengan cara mengakuinya di pagi hari dan mengingkarinya di petang hari. Mereka berharap agar umat Islam terpengaruh dan kembali kepada agama mereka sendiri. Al-Qur’an menurunkan ayat-ayat 71-73 dari surah tersebut untuk mencela upaya mereka.
Allah mencela Ahli Kitab karena mereka mencampuradukkan kebenaran yang disampaikan oleh para nabi dalam kitab-kitab mereka, seperti tauhid dan berita gembira tentang kedatangan Nabi Muhammad, dengan kebatilan yang mereka ciptakan sendiri. Keberanian mereka dalam menafsirkan ayat-ayat Tuhan dengan cara yang menyimpang dan jauh dari kebenaran juga disoroti.
Mereka bahkan mengklaim bahwa penafsiran mereka itu datang dari Allah, padahal sebenarnya itu adalah dusta terhadap Allah. Segala perbuatan ini tidak dilakukan karena ketidaktahuan, melainkan karena ketidaksukaan dan dengki yang sudah tertanam dalam hati mereka.
Pesan yang disampaikan adalah bahwa kejujuran dan kebenaran haruslah menjadi landasan dalam memahami dan menegakkan agama. Mencampuradukkan antara kebenaran dan kebatilan serta menutup-nutupi kebenaran yang sudah jelas adalah tindakan yang merugikan diri sendiri dan tidak akan mengubah kebenaran yang telah ditetapkan oleh Allah.
Gambar Surat Ali Imran Ayat 71
Asbabun Nuzul Quran Surat Ali 'Imran
Surah Ali Imran (bahasa Arab: آل عمران) , Āli-'Imrān, "Keluarga 'Imran") adalah surah ke-3 Al-Qur'an. Surah ini adalah salah satu surah Madaniyah.
Asbabun Nuzul (سباب النزول) secara harfiah berarti sebab-sebab turunnya (wahyu). Istilah ini merujuk pada peristiwa atau kejadian yang melatarbelakangi turunnya ayat-ayat tertentu di dalam Al-Qur'an.
Surat Ali Imran adalah surat ke-3 dalam Al-Qur'an, yang terdiri dari 200 ayat. ) Membaca surat ini akan membuka jendela untuk memahami maknanya sekaligus hikmah di baliknya Ada beberapa sebab turunnya surat Ali 'Imran yang diidentifikasi oleh para ahli tafsir.
Tujuan Penulisan
Surat Ali Imran ditulis untuk memberikan bimbingan kepada umat Islam pada masa itu dan untuk seluruh umat manusia, baik pada masa lalu maupun masa yang akan datang.
Surat ini memberikan petunjuk yang jelas mengenai ajaran Islam serta memberikan pemahaman tentang keyakinan, prinsip-prinsip moral, dan pedoman hukum bagi umat Islam.
Selain itu juga memperkuat iman para sahabat Nabi Muhammad SAW dengan mengingatkan mereka tentang keesaan Allah SWT, sifat-sifat-Nya yang sempurna, dan kekuatan-Nya yang tak tertandingi.
Kapan Surat Ini Ditulis?
Surat Ali Imran diturunkan pada tahun 9 Hijriyah di Kota Madinah sehingga masuk dalam golongan Surat Madaniyyah.
Surat Ali Imran diturunkan pada periode awal dakwah Islam, di kota Mekah dan Madinah, sekitar tahun 620-623 Masehi, saat Nabi Muhammad ﷺ dan para sahabatnya sedang menghadapi tantangan besar dari musuh-musuh Islam.
Meski ada perbedaan tapi sebagian besar ulama berpendapat bahwa surat ini diturunkan secara bertahap di Madinah setelah hijrahnya Nabi Muhammad SAW (Nabi Muhammad) dari Mekkah.
Siapa yang Menulis Surat Ini?
Surat Ali Imran, seperti seluruh Al-Qur'an, diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW (Nabi Muhammad) melalui perantara malaikat Jibril AS.
Oleh karena itu, Nabi Muhammad ﷺ bukanlah penulis Al-Qur'an, tetapi penerima wahyu.
Tujuan Turun Surat Ali Imran
Surat Ali Imran turun sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh umat Islam serta dalam konteks peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa itu.
Salah satu tujuan utama turunnya surat ini adalah untuk memberikan dorongan dan semangat kepada kaum Muslimin yang tengah menghadapi cobaan dan tantangan dalam menyebarkan ajaran Islam di tengah-tengah perlawanan dan penindasan dari pihak musuh.
Surat Ali Imran juga diturunkan untuk menjawab berbagai pertanyaan dan perdebatan yang muncul dari para ahli kitab, seperti Yahudi dan Nasrani, terkait dengan kenabian Nabi Muhammad SAW (Nabi Muhammad) dan kebenaran Islam.
Dengan demikian, Asbabun Nuzul Quran Surat Ali Imran memberikan kita pemahaman yang lebih dalam tentang konteks dan tujuan turunnya surat tersebut, serta pentingnya pesan-pesan yang terkandung di dalamnya bagi umat Islam pada masa lalu maupun masa kini.