كَيْفَ يَهْدِى اللّٰهُ قَوْمًا كَفَرُوْا بَعْدَ اِيْمَانِهِمْ وَشَهِدُوْٓا اَنَّ الرَّسُوْلَ حَقٌّ وَّجَاۤءَهُمُ الْبَيِّنٰتُ ۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَ
kaifa yahdillāhu qauman kafarū ba‘da īmānihim wa syahidū annar-rasūla ḥaqquw wa jā’ahumul-bayyināt(u), wallāhu lā yahdil-qaumaẓ-ẓālimīn(a).

Bagaimana Allah akan memberi petunjuk kepada suatu kaum yang kafir setelah mereka beriman, serta mengakui bahwa Rasul (Muhammad) itu benar-benar (rasul), dan bukti-bukti yang jelas telah sampai kepada mereka? Allah tidak memberi petunjuk kepada orang zalim.

Audio Q.S. Ali ‘Imran Ayat 86

Tafsir Surat Ali ‘Imran Ayat 86

Al-Qur’an menguraikan sikap penolakan yang ditunjukkan oleh golongan Yahudi terhadap kebenaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad dan agama Islam. Ayat-ayat ini menegaskan bahwa sikap ini menyebabkan mereka tidak memperoleh hidayah atau petunjuk dari Allah.

Bagaimana mungkin Allah memberi petunjuk kepada suatu kaum yang telah melihat bukti-bukti kebenaran yang jelas, yang seharusnya membuat mereka beriman dan mengakui Nabi Muhammad sebagai rasul yang sejati? Bukti-bukti ini termasuk Al-Qur’an dan kitab-kitab suci lainnya yang menyampaikan informasi tentang kebenaran kenabian Nabi Muhammad.

Sikap penolakan yang demikian dianggap sebagai kezaliman yang nyata. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim, yaitu orang-orang yang mengetahui kebenaran namun dengan sengaja melanggar, mengingkari, bahkan menentangnya. Mereka menolak kedatangan Nabi Muhammad meskipun bukti-bukti yang jelas tentang kenabiannya telah disampaikan kepada mereka.

Dalam konteks ini, Al-Qur’an menjelaskan bahwa orang yang sebelumnya beriman namun kemudian kembali menjadi kafir, mereka telah menganiaya diri mereka sendiri. Allah tidak memberi jalan kepada mereka untuk kembali mendapatkan petunjuk, karena mereka tidak mengakui berita gembira tentang kedatangan Nabi Muhammad yang terdapat dalam kitab-kitab mereka.

Pada awalnya, mereka menyatakan keinginan untuk mengikuti Nabi Muhammad jika beliau diutus dari kalangan mereka sendiri atau jika mereka diberi umur panjang. Namun, ketika kenyataannya terjadi dan Nabi Muhammad datang dari luar kalangan mereka, mereka menolak dan mengingkarinya.

Orang yang telah hatinya dinodai oleh kezaliman tidak akan menerima petunjuk Allah. Kehadiran Nabi Muhammad dengan semua bukti kebenarannya hanya akan berpengaruh pada mereka yang hatinya bersih dan menerima petunjuk dengan tulus.

Tetapi bagi mereka yang hatinya telah tercemar oleh kezaliman, mereka akan menolak petunjuk Allah dan tidak mungkin lagi menerima hidayah-Nya.

Dengan demikian, Al-Qur’an menegaskan bahwa penolakan terhadap kebenaran tidak akan membawa manfaat kepada orang yang menolak itu sendiri. Allah memberikan petunjuk kepada mereka yang bersedia menerima kebenaran dengan hati yang bersih dan terbuka, bukan kepada mereka yang sengaja mengingkari dan menentangnya.

Gambar Surat Ali Imran Ayat 86

Ali 'Imran Ayat 86

Asbabun Nuzul Quran Surat Ali 'Imran

Surah Ali Imran (bahasa Arab: آل عمران) , Āli-'Imrān, "Keluarga 'Imran") adalah surah ke-3 Al-Qur'an. Surah ini adalah salah satu surah Madaniyah.

Asbabun Nuzul (سباب النزول) secara harfiah berarti sebab-sebab turunnya (wahyu). Istilah ini merujuk pada peristiwa atau kejadian yang melatarbelakangi turunnya ayat-ayat tertentu di dalam Al-Qur'an.

Surat Ali Imran adalah surat ke-3 dalam Al-Qur'an, yang terdiri dari 200 ayat. ) Membaca surat ini akan membuka jendela untuk memahami maknanya sekaligus hikmah di baliknya Ada beberapa sebab turunnya surat Ali 'Imran yang diidentifikasi oleh para ahli tafsir.

Tujuan Penulisan 

Surat Ali Imran ditulis untuk memberikan bimbingan kepada umat Islam pada masa itu dan untuk seluruh umat manusia, baik pada masa lalu maupun masa yang akan datang.

Surat ini memberikan petunjuk yang jelas mengenai ajaran Islam serta memberikan pemahaman tentang keyakinan, prinsip-prinsip moral, dan pedoman hukum bagi umat Islam.

Selain itu juga memperkuat iman para sahabat Nabi Muhammad SAW dengan mengingatkan mereka tentang keesaan Allah SWT, sifat-sifat-Nya yang sempurna, dan kekuatan-Nya yang tak tertandingi.

Kapan Surat Ini Ditulis?

Surat Ali Imran diturunkan pada tahun 9 Hijriyah di Kota Madinah sehingga masuk dalam golongan Surat Madaniyyah.

Surat Ali Imran diturunkan pada periode awal dakwah Islam, di kota Mekah dan Madinah, sekitar tahun 620-623 Masehi, saat Nabi Muhammad ﷺ dan para sahabatnya sedang menghadapi tantangan besar dari musuh-musuh Islam.

Meski ada perbedaan tapi sebagian besar ulama berpendapat bahwa surat ini diturunkan secara bertahap di Madinah setelah hijrahnya Nabi Muhammad SAW (Nabi Muhammad) dari Mekkah.

Siapa yang Menulis Surat Ini?

Surat Ali Imran, seperti seluruh Al-Qur'an, diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW (Nabi Muhammad) melalui perantara malaikat Jibril AS.

Oleh karena itu, Nabi Muhammad ﷺ bukanlah penulis Al-Qur'an, tetapi penerima wahyu.

Tujuan Turun Surat Ali Imran

Surat Ali Imran turun sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh umat Islam serta dalam konteks peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa itu.

Salah satu tujuan utama turunnya surat ini adalah untuk memberikan dorongan dan semangat kepada kaum Muslimin yang tengah menghadapi cobaan dan tantangan dalam menyebarkan ajaran Islam di tengah-tengah perlawanan dan penindasan dari pihak musuh.

Surat Ali Imran juga diturunkan untuk menjawab berbagai pertanyaan dan perdebatan yang muncul dari para ahli kitab, seperti Yahudi dan Nasrani, terkait dengan kenabian Nabi Muhammad SAW (Nabi Muhammad) dan kebenaran Islam.

Dengan demikian, Asbabun Nuzul Quran Surat Ali Imran memberikan kita pemahaman yang lebih dalam tentang konteks dan tujuan turunnya surat tersebut, serta pentingnya pesan-pesan yang terkandung di dalamnya bagi umat Islam pada masa lalu maupun masa kini.

 

Author

Seorang guru honorer yang tak mau naik jabatan PNS. Aktif memberikan edukasi lewat berbagai konten dan forum akademisi sambil berharap mampu merubah tingkat literasi masyarakat Indonesia.Pekerjaan: Influencer Media Sosial dan Tenaga Pengajar (Guru).

Write A Comment