وَقَالُوۡۤا اِنۡ هِىَ اِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنۡيَا وَمَا نَحۡنُ بِمَبۡعُوۡثِيۡنَ
Wa qooluuu in hiya illaa hayaatunad dunyaa wa maa nahnu bimab’uusiin
Artinya: Dan tentu mereka akan mengatakan (pula), “Hidup hanyalah di dunia ini, dan kita tidak akan dibangkitkan.”
Tafsir QS. Al-An’am Ayat 29
Orang-orang kafir tidak percaya akan adanya kehidupan setelah mati dan kebangkitan di hari kiamat. Mereka berpegang pada pandangan materialisme yang mengatakan, “Hidup ini hanya ada di dunia ini, sekarang, di sini, dan tempat ini saja. Setelah kematian, kita tidak akan dibangkitkan untuk hidup kembali di akhirat.”
Jika mereka diberikan kesempatan untuk kembali ke dunia, mereka akan tetap berpegang pada keyakinan bahwa tidak ada kehidupan lain selain kehidupan dunia ini.
Bagi mereka, hidup ini terbatas hanya pada apa yang mereka alami di dunia, dan mereka mengingkari adanya kehidupan setelah mati, hari kebangkitan, atau pembalasan terhadap amal perbuatan.
Karena itu, mereka hidup hanya untuk kepentingan dan keinginan duniawi mereka tanpa memperhatikan akibatnya di akhirat.
Firman Allah:
Dan mereka berkata, “Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup, dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa.” Mereka tidak memiliki ilmu tentang itu, mereka hanya menduga-duga saja.
