يٰۤـاَهۡلَ الۡكِتٰبِ قَدۡ جَآءَكُمۡ رَسُوۡلُـنَا يُبَيِّنُ لَـكُمۡ كَثِيۡرًا مِّمَّا كُنۡتُمۡ تُخۡفُوۡنَ مِنَ الۡكِتٰبِ وَيَعۡفُوۡا عَنۡ كَثِيۡرٍ ؕ قَدۡ جَآءَكُمۡ مِّنَ اللّٰهِ نُوۡرٌ وَّكِتٰبٌ مُّبِيۡنٌ
yaaa Ahlal kitaabi qad jaaa’akum Rasuulunaa yubaiyinu lakum kasiiram mimmmaa kuntum tukhfuuna minal Kitaabi wa ya’fuu ‘an kasiir; qad jaaa’akum minal laahi nuurunw wa Kitaabum Mubiin
Artinya: Wahai Ahli Kitab! Sungguh, Rasul Kami telah datang kepadamu, menjelaskan kepadamu banyak hal dari (isi) kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula) yang dibiarkannya. Sungguh, telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menjelaskan.
Tafsir Surat Al-Maidah Ayat 15
Ayat ini menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW datang untuk mengungkap sebagian ajaran Allah yang disembunyikan dalam Taurat, seperti tentang perhitungan amal dan balasannya di akhirat, serta hukum rajam.
Namun, banyak juga ajaran yang mereka sembunyikan karena dianggap tidak penting, seperti yang berkaitan dengan kedatangan Nabi Muhammad sebagai Nabi terakhir dan sifat-sifat beliau.
Alasan mereka menyembunyikan ajaran tersebut adalah karena takut kehilangan kedudukan dan pengaruh mereka, serta perasaan bahwa mereka adalah umat pilihan, keturunan Nabi terbaik, yakni Nabi Ishak, sementara Nabi Muhammad SAW adalah keturunan Nabi Ismail.
Keadaan Nabi Muhammad yang ummi (tidak bisa membaca dan menulis) memberi mereka keyakinan bahwa beliau tidak akan mengetahui apa yang mereka sembunyikan.
Namun, mereka salah, karena dengan turunnya wahyu Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW, sebagian rahasia yang mereka sembunyikan akhirnya terungkap. Hal ini menyebabkan banyak pendeta Yahudi akhirnya memeluk Islam.
Hukum rajam yang mereka sembunyikan juga tercatat dalam kitab Ulangan 22:22-24, yang mengatakan bahwa jika seorang perempuan yang sudah menikah atau seorang laki-laki yang sudah beristri tertangkap berbuat zina, keduanya harus dihukum mati.
Jika yang berzina adalah seorang gadis perawan, maka keduanya harus dibawa ke pintu gerbang kota dan dilempari dengan batu hingga mati.
Kemudian, ayat ini menyebutkan tentang “cahaya” yang datang dari Allah, yang dimaksud adalah Nabi Muhammad SAW karena beliau membawa umat manusia dari kegelapan kebodohan menuju cahaya keimanan dan pengetahuan.
Sedangkan “Kitab yang menjelaskan” adalah Al-Qur’an, yang menjelaskan syariat Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan juga mengungkapkan rahasia tentang Ahli Kitab yang suka mengubah dan menyembunyikan sebagian isi Taurat dan Injil.
Asbabun Nuzul QS. Al-Maidah Ayat 15
Asbabun Nuzul Surat Al-Maidah Ayat 15 berkaitan dengan kejadian yang melibatkan orang-orang Yahudi yang datang kepada Nabi Muhammad SAW untuk bertanya tentang hukum rajam. Mereka ingin mengetahui hukum yang berlaku bagi orang yang berzina berdasarkan ajaran yang mereka anut.
Menurut riwayat yang disampaikan oleh Ibnu Jarir, ketika itu, orang-orang Yahudi bertanya kepada Nabi Muhammad SAW mengenai rajam. Nabi Muhammad SAW kemudian bertanya, “Siapa di antara kalian yang paling berilmu?” Mereka kemudian menunjuk seorang alim bernama Ibnu Shuriya.
Nabi Muhammad SAW meminta Ibnu Shuriya untuk bersumpah demi Allah yang menurunkan Taurat kepada Nabi Musa, yang mengangkat gunung Thursina, serta demi perjanjian-perjanjian yang telah Allah tetapkan untuk mereka.
Ibnu Shuriya menggigil karena beratnya sumpah tersebut, kemudian dia menjawab, “Ketika zina merebak di antara kami, kami melakukan rajam sebanyak seratus kali dan mengundul kepala pelakunya.”
Setelah itu, Nabi Muhammad SAW menetapkan hukum rajam untuk mereka yang berzina sesuai dengan ajaran yang ada dalam Taurat, yang juga sejalan dengan wahyu yang diturunkan kepada beliau. Ayat ini kemudian turun sebagai penjelasan dari Allah, “Wahai Ahli Kitab! Sesungguhnya Rasul Kami telah datang kepadamu, menjelaskan banyak hal dari (isi) kitab yang kamu sembunyikan, dan banyak (pula) yang dibiarkannya.”
Ini adalah bentuk penegasan bahwa Nabi Muhammad SAW datang untuk mengungkapkan sebagian ajaran yang mereka sembunyikan dalam Taurat dan Injil.
Ayat ini juga menyebutkan bahwa “cahaya dari Allah” yang dimaksud adalah Nabi Muhammad SAW, yang membawa petunjuk kepada umat manusia. Sedangkan “Kitab yang menjelaskan” adalah Al-Qur’an yang menuntun umat Islam menuju jalan yang benar, mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya, dan menunjukkan jalan yang lurus.
Alasan penurunan ayat ini: Ayat ini diturunkan untuk menegaskan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah pembawa wahyu yang telah menjelaskan banyak hal yang sebelumnya disembunyikan oleh Ahli Kitab (orang-orang Yahudi dan Nasrani).
Selain itu, ayat ini juga menegaskan bahwa Al-Qur’an adalah kitab yang menjelaskan syariat Allah dan memberikan petunjuk kepada umat manusia untuk hidup dalam keridhaan-Nya.
