Penulisan atau pengucapan insysa Allah atau Inshaa Allah sebenarnya terlalu remeh untuk diperdebatkan, yang penting pengucapannya benar. Tapi kalau anda “ngotot” ingin tau bagaimana penulisan yang benar maka gurugembul.id akan menjelaskannya.

Mengutip buku Islam yang Disalahpahami oleh Quraish Shihab, penulisan lafaz إِنْ شَاءَ اللَّه yang tepat tergantung pada sistem transliterasi yang dipakai.

Penulisan Insya Allah dalam bahasa Arab yang benar adalah:

إِنْ شَاءَ ٱللَّٰهُ

Artinya: Jika Allah menghendaki.

Penulisan ini terdiri dari tiga kata:

  • إِنْ (In) = Jika
  • شَاءَ (Syaa-a) = Menghendaki
  • اللَّهُ (Allah) = Allah

Asal katanya berasal dari bahasa Arab yang kemudian ditranslate ke bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris.

Penulisan Insya Allah yang Benar Menurut Al-Quran

Orang-orang Eropa menggunakan “Sh” (Inshaa Allah) sedangkan orang Indonesia menggunakan “Sya”.

Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penulisan yang benar dalam bentuk baku adalah Insyaallah. Sedangkan bentuk tidak bakunya adalah Insya Allah.

“Jangan terjebak pada sesuatu yang remeh-temeh, yang kecil-kecil. Dalam kalimat bahasa Arab itu sesuatu yang diucapkan itu yang menjadi pegangan.” kata Ustad Adi Hidayat.

Sekalipun pengucapannya berbeda juga tidak terlalu masalah asalkan maksud dan tujuannya sama.

Misalnya, mayoritas orang Indonesia tidak akan sefasih bahasa Arab dibanding orang Arab. Pasti ada perbedaan karena dialeg (bahasa daerah) masing-masing.

Jangankan bahasa Arab, bahasa Indonesia saja bisa berbeda walaupun diucapkan oleh sesama orang Indonesia. Seperti orang Papua akan berbeda pengucapannya dengan orang Jawa maupun Orang Jakarta meskipun sama-sama berbahasa Indonesia.

Apakah itu menjadi masalah?

Tentu tidak. Selama maksud dan tujuannya bisa dipahami.

Lantas, apalagi yang perlu dipermasalahkan?

Toh, Tuhan maha mengetahui. Tentu Dia tau maksud dari umatnya saat mengucapkan sesuatu bahkan tanpa diucapkan sekalipun.

Makna Insya Allah Dalam Quran

Daripada berdebat soal sesuatu yang remeh, penting untuk memahami terlebih dahulu asal-usul dan makna dari kalimat tersebut. Kata “Insya Allah” disebutkan sebanyak enam kali dalam Al-Quran, salah satunya dalam Surat Al-Kahfi ayat 23-24.

وَلَا تَقُوْلَنَّ لِشَا۟يْءٍ اِنِّيْ فَاعِلٌ ذٰلِكَ غَدًاۙ ٢٣ اِلَّآ اَنْ يَّشَاۤءَ اللّٰهُ ۖوَاذْكُرْ رَّبَّكَ اِذَا نَسِيْتَ وَقُلْ عَسٰٓى اَنْ يَّهْدِيَنِ رَبِّيْ لِاَقْرَبَ مِنْ هٰذَا رَشَدًا ٢٤

Artinya:

“Jangan sekali-kali engkau mengatakan tentang sesuatu, ‘Aku pasti melakukan hal itu besok,’ kecuali (dengan mengatakan), ‘Insya Allah.’ Ingatlah kepada Tuhanmu apabila engkau lupa dan katakanlah, ‘Mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini.’”

Ayat ini mengajarkan umat manusia untuk mengucapkan lafaz “Insya Allah” setiap kali mereka berencana atau membuat janji. Secara harfiah, “Insya Allah” berarti “Jika Allah menghendaki.”

Kita bisa memahami bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah atas izin Allah. Mengucapkan “Insya Allah” merupakan tanda sikap tawadhu (rendah hati), karena seseorang menyadari bahwa dirinya hanya bisa berencana, namun tidak bisa menentukan hasilnya.

Namun, ini bukan berarti kita harus pasrah begitu saja jika menghadapi kendala dalam mewujudkan rencana atau janji. Setiap orang tetap dituntut untuk berusaha sebaik mungkin, dan setelah itu, menyerahkan hasilnya kepada Allah.

Kapan Mengucapkan Insya Allah?

Menurut Quraisy Shihab dalam Shihab & Shihab Edisi Ramadhan, ucapan “Insya Allah” bukan hanya berarti menunggu kehendak Allah untuk melakukan sesuatu.

Justru kalimat tersebut diucapkan setelah seseorang memiliki tekad untuk mewujudkan rencana tersebut, tetapi dengan kesadaran bahwa keberhasilan tetap bergantung pada izin dan kehendak Allah.

Penting untuk diingat, jangan mengucapkan “Insya Allah” dengan maksud menggantungkan segala sesuatu hanya kepada Allah tanpa usaha apapun. Quraisy Shihab juga mengingatkan agar kita sering mengucapkan kalimat “La hawla wa la quwwata illa billah” (Tidak ada kekuatan dan kemampuan kecuali dengan pertolongan Allah), yang menunjukkan bahwa segala hal bergantung pada kekuasaan Allah.

Keutamaan Mengucapkan Insya Allah

Mengucapkan “Insya Allah” adalah bentuk adab seorang Muslim kepada Tuhannya. Bahkan, Allah SWT mengajarkan adab ini dalam Surat Al-Fath ayat 27, yang berbunyi:

لَّقَدْ صَدَقَ ٱللَّهُ رَسُولَهُ ٱلُّرُّءْيَا بِٱلْحَقِّ ۖ لَتَدْخُلُنَّ ٱلْمَسْجِدَ ٱلْحَرَامَ إِن شَآءَ ٱللَّهُ ءَامِنِينَ مُحَلِّقِينَ رُءُوسَكُمْ وَمُقَصِّرِينَ لَا تَخَافُونَ ۖ فَعَلِمَ مَا لَمْ تَعْلَمُوا۟ فَجَعَلَ مِن دُونِ ذَٰلِكَ فَتْحًا قَرِيبًا

Artinya:

“Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya tentang kebenaran mimpinya dengan sebenar-benarnya, yaitu bahwa kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram, insya Allah, dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala dan mengguntingnya, tanpa merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui, dan Dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat.”

Selain itu, “Insya Allah” juga digunakan ketika seseorang berbicara tentang perbuatan yang akan dilakukan di masa depan. Hal ini juga dijelaskan dalam sebuah hadis:

وَوَدِدْتُ يا رَسُولَ اللَّهِ، أنَّكَ تَأْتِينِي فَتُصَلِّيَ في بَيْتِي، فَأَتَّخِذَهُ مُصَلًّى، قَالَ: فَقالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: سَأَفْعَلُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

Artinya:

“Wahai Rasulullah, aku berharap engkau datang ke rumahku untuk shalat, agar aku bisa menjadikannya tempat shalat di rumahku.” Rasulullah SAW menjawab, “Aku akan lakukan itu, insya Allah.” (HR. Bukhari no.425)

Dengan demikian, mengucapkan kata Insya Allah sejatinya merupakan perintah dari Allah yang tercantum dalam Al-Qur’an. Ayat tersebut mengajarkan pentingnya sikap rendah hati bagi yang mengucapkannya.

Selain itu, terdapat kesadaran bahwa segala peristiwa terjadi atas kehendak Allah. Insya Allah adalah bentuk pengakuan atas keterbatasan diri di hadapan Allah SWT, sambil tetap berusaha keras, karena hasil dari suatu usaha belum bisa dipastikan.

Author

SEO Specialist - Started learning SEO in 2018 and delved deeper into it in 2020. Currently, I'm a full-time blogger, building and developing several personal websites.

Write A Comment