Siapa wanita pertama yang memenangkan Hadiah Nobel (tahun 1903)? Ialah Marie Curie, seorang ilmuan asal Polandia-Fransa yang mengabdikan hidupnya untuk penelitian dalam bidang fisika dan kimia. Marie lahir pada tanggal 7 November 1867 di Warsawa, Polandia, dan meninggal pada tanggal 4 Juli 1934 di Passy, Prancis tepatnya ia wafat di usia 67 tahun.
Marie Curie tak hanya memenangkan Nobel di tahun 1903 saja, ia juga mendapat hadia Nobel Kimia pada 1911. Sebelum berbicara lebih jauh tentang Curie, baiknya kita juga tahu apa itu Nobel dan kenapa penghargaan ini begitu bergengsi?
Apa itu Nobel?
Melansir dari Wikipedia, penghargaan Nobel dianugerahkan setiap tahun (tanggal 10 Desember) kepada mereka yang telah melakukan penelitian luar biasa, menemukan teknik, teori, fakta, atau peralatan yang baru, atau telah melakukan kontribusi luar biasa kepada masyarakat.
Kategori Penghargaan Nobel
Sejak pertama kali diadakan pada tahun 1901, penghargaan ini mencakup beberapa kategori di antaranya:
- Fisika: Diberikan kepada individu atau kelompok yang telah membuat penemuan atau melakukan karya signifikan dalam bidang fisika.
- Kimia: Diberikan kepada individu atau kelompok yang telah membuat penemuan atau melakukan karya signifikan dalam bidang kimia.
- Fisiologi atau Kedokteran: Diberikan kepada individu atau kelompok yang telah membuat penemuan atau melakukan karya signifikan dalam bidang kedokteran atau ilmu fisiologi.
- Sastra: Diberikan kepada penulis yang telah menghasilkan karya sastra yang luar biasa dalam segi estetika, nilai moral, dan pengaruh.
- Perdamaian: Diberikan kepada individu atau kelompok yang telah melakukan upaya luar biasa dalam mempromosikan perdamaian, penyelesaian konflik, dan penghapusan kekerasan.
- Ekonomi (Ilmu Sosial): Diberikan kepada individu atau kelompok yang telah memberikan kontribusi signifikan dalam bidang ekonomi melalui penelitian, analisis, atau penerapan konsep-konsep ekonomi yang inovatif.
Kenapa Harus dinamakan Nobel? Sebab hadiah dari penghargaan ini berasal dari “warisan” Alfred Nobel, seorang jutawan asal Swedia. Hasil kekayaannya berasal dari bisnis senjata dan royalti hak paten. Singkatnya, Alfred Nobel tak mau dikenang sebagai orang yang menemukan cara membunuh secara cepat dan masif.
Alfred Nobel mengamanatkan pendirian Hadiah Nobel melalui surat wasiatnya yang ditulis pada tahun 1895. Ia menetapkan bahwa sebagian besar kekayaannya akan digunakan untuk mendirikan yayasan yang memberikan penghargaan kepada mereka yang telah memberikan kontribusi signifikan bagi kemanusiaan.
Maka dari itu ia memutuskan untuk “menghibahkan” hartanya untuk memberi penghargaan kepada pihak-pihak yang memberi kontribusi besar pada kemanusiaan.
Siapa Marie Curie?
Sudah seratus tahun berlalu namun hanya ada tiga nama yang pernah meraih dua Hadiah Nobel sekaligus, yaitu John Bardeen (Nobel Fisika dua kali), Linus Pauling (Nobel Kimia dan Perdamaian), dan Marie Curie (Nobel Fisika dan Kimia). Ya, Curie merupakan satu-satunya perempuan yang menerima dua penghargaan sekaligus wanita pertama yang menerima Nobel.
Marie Curie bersama suaminya, Pierre Curie menemukan unsur polonium dan radium, ia juga melakukan penelitian lebih lanjut tentang sinar-X. Kala itu belum diketahui tentang bahaya zat radioaktif dari paparan radiasi sinar radium yang membuatnya terkena anemia dan meninggal di usianya ke 67 tahun.
Masa Kecil Marie Curie, Wanita Pertama Peraih Nobel
Nama lengkapnya adalah Maria Salome Sklodowska, lahir di Warsaw yang saat ini bernama Polandia. Kedua orang tua Marie Curie kala itu berprofesi sebagai guru. Ketertarikannya tentang fisika nampaknya berasal dari sang ayah, dimana ia menjadi pengajar matematika dan fisika.
Seperti yang kita tahu, pengetahuan didasari dari rasa ingin tahu, Marie kecil dipenuhi rasa ingin tahu sehingga membuatnya unggul di sekolah.
Tak heran saat usianya 16 tahun, dia memenangkan penghargaan medali emas usai menamatkan pendidikan menengahnya. Ekonominya sempat terpuruk, membuatnya bekerja sebagai guru dan sebagai pengasuh. Waktu luang yang ia dapat, dimanfaatkannya untuk membaca tentang fisika, kimia, dan matematika.
Uang yang ia kumpulkan digunakan untuk membantu sang kakak, Bronya untuk studi di Paris. Sebagai balas budi, setelah lulus, Bronya membantu pendidikan Marie.
Pada tahun 1891, Marie Curie pindah ke Paris untuk menempuh pendidikan di Sorbonne. Karena kondisi keuangan terbatas, terpaksa Marie bekerja paruh waktu usai berkuliah di malam harinya.
Kesehatannya pun kerap terganggu karena saking iritnya dia hanya makan roti dan mentega. Sampai akhirnya Marie bisa menyelesaikan gelar masternya di bidang fisika pada tahun 1893 dan mendapat gelar lain di bidang matematika pada tahun 1894.
Memulai karir penelitiannya dengan menyelidiki tipe-tipe baja. Suatu ketika kebutuhan laboratorium yang kurang menuntunnya bertemu dengan Pierre Curie seorang pengajar fisika dan kimia. Pierre membantu Marie untuk menemukan tempat bekerja. Kedekatan keduanya berujung pada pernikahan di tanggal 25 Juli 1895.
Kecocokan keduanya tentang fisika membuat mereka menemukan unsur penting bagi pengetahuan dunia, yakni polonium dan radium. Nama polonium diambil dari negara asal Marie, yakni Polandia. Penelitian radioaktif di biji uranium berhasil mendeteksi keberadaan radium.
Wanita Pertama Peraih Nobel
Nah, pada tahun 1902, pasangan suami istri ini mengumumkan telah berhasil menemukan decigram radium murni yang menunjukan keberadaan unsur tersebut sebagai elemen kimia yang unik.
Untuk pertanyaan, siapa wanita pertama yang memenangkan Hadiah Nobel pada tahun 1903? Dia adalah Maria Salome Sklodowska alias Marie Curie. Selain Nobel, di tahun itu ia juga mendapat gelar doktor ilmu pengetahuan dan dianugerahi Medali Davy oleh Royal Society.
Marie Curie dan suaminya telah menggagas konsep radioaktivitas, menemukan unsur baru yang sangat radioaktif seperti polonium dan radium, serta melakukan penelitian mendalam tentang sifat-sifat dan aplikasi dari zat-zat radioaktif tersebut.
Manfaat Penemuan
Penemuan ini sangat penting bagi umat manusia sebab sebelumnya tidak ada pengetahuan tentang bijih radium dan polonium. Hal ini membuat penemuan ini menjadi sangat mengejutkan. Yang lebih menarik lagi, ternyata elemen-elemen ini memiliki manfaat yang sangat besar bagi manusia.
Sebagai contoh, radium dapat digunakan dalam pengobatan kanker. Radiasi yang dihasilkan oleh radium mampu menghancurkan tumor ganas sebelum merusak sel-sel yang sehat. Tentunya, penemuan ini sangat luar biasa dan berpotensi memberikan terobosan besar dalam bidang medis dan kesehatan. Bayangkan saja, kanker atau tumor yang mematikan bisa diobati dengan menggunakan radiasi. Ini benar-benar merupakan kemajuan fenomenal yang patut diapresiasi.
Pasangan ilmuan ini dikaruniai dua orang putri, Irene dan Eve pada tahun 1897 dan 1904. Kematian mendadak sang suaimi pada 19 April 1906 akibat tertabrak kereta kuda membuat Marie begitu terpukul. Mungkin sebagai pelarian dari kesedihannya, dia memfokuskan diri untuk menyelesaikan pekerjaan ilmiah yang telah dimulai bersama sang mendiang suaminya dulu.
Pada 13 Mei 1906, Marie Curie menjadi pengajar wanita pertama di Sorbonne menggantikan jabatan profesor yang kosong sepeninggalan suaminya. Pada tahun 1908, Marie menjadi profesor tituler yang kemudian menerbitkan jurnal fundamentalnya tentang radioaktif.
Sebelas tahun berselang sejak penghargaan Nobel pertamanya di bidang Fisika, Marie mendapatkan Penghargaan Nobel untuk kedua kalinya di Bidang Kimia pada tahun 1911.
Tak hanya sampai di situ, selama Perang Dunia I, Marie bersama Irene putrinya mengembangkan penggunakan X-radiografi untuk dipergunakan di mesin X-ray portabel guna membantu medis di medan perang.
Kematian Marie Curie
Wanita pertama peraih Nobel tersebut meninggal dunia pada tanggal 4 Juli 1934 di usianya yang menjelang 67 tahun. Penyebabnya anemia aplastik yang berarti sumsum tulang belakangnya gagal memproduksi sel darah baru. Penyakit ini diyakini dipicu oleh paparan radiasi radioaktif berkepanjangan akibat penelitiannya selama hidup.
Pada 1995, jenazah Marie dan Pierre Curie dipindahkan ke Pantheon di Paris. Marie menjadi perempuan pertama yang dikubur di pemakaman para pesohor Perancis. Peti mati Marie Curie dibungkus dengan tiga lapis timah karena tubuhnya bersifat radioaktif.
Penutup
Marie Curie telah membuktikan kecerdasan, ketekunan, dan dedikasinya dalam bidang fisika dan kimia. Penemuan radioaktivitas yang revolusioner dan penghargaan Nobel Prize yang ia peroleh merupakan pengakuan yang pantas atas kontribusinya terhadap dunia ilmiah. Warisannya yang tak ternilai bagi ilmu pengetahuan dan peran inspirasionalnya sebagai seorang wanita dalam sains tidak boleh dilupakan.
Kesuksesan Marie Curie dalam bidang sains tidak hanya membuatnya menjadi sosok inspiratif bagi para ilmuwan, tetapi juga ikut berperan dalam membuka jalan bagi partisipasi lebih banyak wanita dalam dunia ilmiah. Marie Curie memberikan teladan bagi generasi wanita selanjutnya untuk mengejar kecintaan mereka terhadap ilmu pengetahuan dan berkontribusi secara signifikan dalam penelitian dan inovasi.